KUTIM — Kabupaten Kutai Timur (Kutim) duduki urutan ketiga tertinggi persentase penduduk miskin dari 10 kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
Menurut data badan pusat statistik (BPS) tahun 2024, persentase kemiskinan Kutim di bawah Mahakam Ulu (Mahulu) dan Kutai Barat (Kubar).
Dan Kutim juga menempati urutan ke tiga jumlah penduduk miskin tertinggi di Kaltim, mencapai 37,11 ribu jiwa.
Sementara per September 2025, Kutim menempati posisi kedua jumlah penduduk miskin tertinggi di Kaltim, dengan angka 34,91 ribu jiwa.
Dikonfirmasi ke Dinas Sosial (Dinsos), Kamis 2 Oktober 2025, Kepala Dinsos Kutim Ernata Hadi Sujito enggan memberi komentar. Alasannya bahkan tidak masuk akal.
Kondisi irit bicara mengenai informasi publik ini, mendapat tanggapan dari Wakil Bupati Kutim, Mahyunadi.
"Digugat saja. Tadi kan (dalam talkshow rapat koordinasi dan PPID Award terkait keterbukaan informasi) dijelaskan, apabila ada instansi yang tidak terbuka silahkan digugat nanti kita bawa ke persidangan," jelasnya, ditemui usai menghadiri PPID Kutim Award.
Ia juga mengatakan, selama ini Pemerintah Kutim terus berupaya memaksimalkan keterbukaan informasi kepada publik.
Olehnya, dalam rapat koordinasi dan PPID Kutim Award, ia menyeru agar para pejabat melaksanakan fungsinya dengan terbuka.
"Dengan memberikan informasi dan dokumentasi kepada publik," jelasnya.
Sementara itu, Ketua Komisi Informasi Kaltim, Imran Duse, mengatakan seharusnya informasi yang tidak dikecualikan, dapat diketahui masyarakat.
"Seharusnya terbuka saja. Kan bukan data yang dikecualikan," ujarnya.
Menyangkut masalah keterbukaan informasi, berdasarkan hasil Monitoring Evaluasi pada tahun 2024, Kutim menduduki posisi keterbukaan informasi tertinggi ke dua di Kaltim, dengan skor 97,76. Tepat di bawah Kota Bontang yang memiliki skor 98,00. (*)
