Dibaca
17
kali
Kementan kunjungi PPU bahas konsep swasembada pangan, Jumat 21 Maret 2025 (dok: dermawan/katakaltim)

Dorong Swasembada Pangan, Kementan Audiensi dengan Pemkab PPU

Penulis : Dermawan
 | Editor : Agu
21 March 2025
Font +
Font -

PENAJAM — Pejabat Kementerian Pertanian (Kementan) audiensi dengan Pemkab Penajam Paser Utara (PPU) membahas upaya percepatan swasembada pangan.

Pertemuan berlangsung di Kantor Bupati PPU dengan melibatkan berbagai pihak terkait, Jumat 21 Maret 2025.

Hadir dalam audiensi Direktur Perbenihan Hortikultura Direktorat Jenderal Hortikultura Kementan, Inti Pertiwi Nashawi, yang juga bertindak sebagai Penanggung Jawab Swasembada Pangan di Kaltim.

Turut mendampingi, Kepala Dinas Pertanian PPU, Komandan Kodim 0913 PPU, Kepala Balai Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementan Provinsi Kaltim, Plt. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), serta perwakilan Dinas Ketahanan Pangan.

Dalam pemaparannya, Inti Pertiwi Nashawi menjelaskan luas tanam di Kaltim masih tergolong rendah dibandingkan periode yang sama pada 2023 dan 2024.

Baca Juga: Ketua DPRD Penajam Paser Utara (PPU), Raup Muin (Dok: drm/katakaltim)Raup Muin Minta Program Bupati PPU Sesuai Kebutuhan Warga di Tiap Kecamatan

Disebabkan oleh pergeseran puncak masa tanam dari Oktober menjadi November, sehingga masa panen tertunda hingga Maret 2025.

Kata dia, pihaknya telah mengalokasikan program optimasi lahan seluas 5.896 hektare di PPU yang tersebar di tiga kecamatan dan 15 desa.

“Dari total tersebut, 3.446 hektare sudah melalui tahap survei investigasi desain (SID) dan akan segera dilaksanakan konstruksinya oleh Kodim 0913 PPU," ujar Inti.

Program optimasi lahan ini bertujuan meningkatkan produktivitas pertanian melalui pembangunan infrastruktur yang mendekatkan sumber air ke lahan pertanian.

Selain itu, telah dibentuk Brigade Pangan sebanyak 29 kelompok yang akan menjadi ujung tombak meningkatkan indeks pertanaman dan produktivitas hasil pertanian.

Secara keseluruhan, alokasi optimasi lahan di Kaltim mencapai 13.973 hektare. PPU menjadi daerah dengan alokasi terbesar.

Inti berharap Pemda mendukung penuh pelaksanaan program ini untuk mewujudkan swasembada pangan.

Menanggapi itu, Bupati PPU, Mudyat Noor menyampaikan apresiasinya atas dukungan Kementan.

Ia menegaskan komitmen Pemkab PPUm mendukung program swasembada pangan melalui berbagai upaya di luar program yang telah digalakkan.

"Kami akan terus berkoordinasi dengan Kementerian PUPR untuk mendorong percepatan pembangunan Bendung Telake di Kecamatan Babulu sebagai infrastruktur irigasi utama,” katanya.

“Selain itu, kami juga akan mengupayakan pengadaan sumur air dalam sebagai sarana pendukung irigasi di wilayah ini," ucap Mudyat.

Ia juga menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara kuantitas dan kualitas hasil pertanian agar sesuai dengan standar keamanan pangan.

Selain itu, Mudyat mendorong adanya regulasi perlindungan lahan pertanian berkelanjutan guna mencegah alih fungsi lahan dan menjaga ketahanan pangan di masa depan.

"Kami berkomitmen mendukung penuh mewujudkan swasembada pangan di Kaltim, khususnya di PPU," pungkasnya. (*)

Font +
Font -
# ePaper
Lebih Banyak >