PENAJAM — Kenaikan harga bahan pangan jelang Natal mulai terasa di sejumlah pasar di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
Salah satu yang paling mencolok adalah bawang merah, yang kini tembus hingga Rp 40 ribu per kilogram.
“Normalnya harga bawang itu Rp 32 ribu. Tapi sekarang di pasar sudah sampai Rp 40 ribu,” kata Kepala Bidang Perdagangan Dinas Kukmperindag PPU, Marlina, Selasa 25 November 2025.
Untuk menahan lonjakan harga, pihaknya mendatangkan pasokan bawang merah dan bawang putih dari Perusda Samarinda. Komoditas itu kemudian dijual lebih murah melalui operasi pasar.
“Saya jualkan Rp 38 ribu. Jadi bawang putih dan bawang merah semuanya Rp 38 ribu per kilogram,” jelasnya.
Sementara untuk cabai, Marlina mengakui pihaknya belum bisa melakukan suplai langsung dari Samarinda karena mempertimbangkan kesegaran komoditas tersebut.
Upaya stabilisasi dilakukan melalui koordinasi dengan pedagang dan petani lokal.
“Kalau cabai kami tidak bisa ambil dari Samarinda karena dikhawatirkan tidak segar. Jadi kami minta pedagang berkoordinasi dengan petani supaya produksi lokal bisa diserap,” ujarnya.
Operasi pasar yang digelar sejak awal pekan ini merupakan bagian dari langkah antisipasi pemerintah daerah menjelang perayaan Natal, di mana kebutuhan pangan diperkirakan meningkat.
“Kami lakukan ini untuk menyambut HBKN Natal. Kebutuhan masyarakat, terutama saudara kita yang merayakan Natal, pasti meningkat,” kata Marlina.
Selain stabilisasi harga bawang dan cabai, Pemkab PPU juga membuka komunikasi dengan Perusda Samarinda terkait kebutuhan daging, khususnya daging beku, untuk distribusi sepanjang Desember.
“Untuk daging, Perusda baru memasukkan pesanan. Mudah-mudahan di bulan 12 sudah terakomodir. Saat ini mereka belum membawa daging kerbau beku,” terangnya.
Meski begitu, Marlina menegaskan urusan kebutuhan dan jumlah daging merupakan kewenangan Dinas Pertanian bidang peternakan.
Pihaknya hanya fokus memantau harga dan mengambil tindakan jika terjadi lonjakan signifikan.
“Kalau ada kenaikan harga daging yang signifikan, kami cepat mengantisipasi lewat operasi pasar,” tandasnya. (Adv/Bey)


