Jakarta -- Peneliti di INDEF (Institute for Development of Economics and Finance), Dhenny Yuartha menilai pembahasan isu pembangunan berkelanjutan dalam Debat Calon Wakil Presiden (Cawapres) diperlukan elaborasi lebih jelas oleh masing-masing kandidat.
Hal itu agar isu tersebut dapat dipahami oleh masyarakat ekonomi menengah dan ke bawah.
Baca Juga: Terbukti Gelembungkan Suara Golkar di Jatim, KPU Dapat Sanksi Bawaslu
“Saya melihat sebenarnya isu terkait pembangunan berkelanjutan ini jadi isu yang sangat penting. Cuman karena ini penting yang jadi pekerjaan besar adalah masyarakat miskin dan masyarakat menengah ke bawah kurang aware terhadap isu-isu pembangunan berkelanjutan,” katanya dalam diskusi yang disiarkan pada Senin (22/1/2024).
Baca Juga: Cawapres Mahfud MD Tenyata Pernah Merasa Insecure Saat Muda, Berikut Faktanya !!
“Maka ini menjadi pekerjaan rumah yang sebenarnya sangat penting, bagaimana (isu pembangunan berkelanjutan) jadi hal yang umum diketahui seluruh lapisan masyarakat," sambungnya.
Dhenny mencatat, hal itu yang belum muncul di acara debat Cawapres pada Minggu malam, 21 Januari 2024 .“(Agar) masyarakat kelas bawah, bahwasanya isu pembangunan berkelanjutan ini penting dan bisa jadi punya dampak yang signifikan pada rakyat miskin karena mempengaruhi masa depan,” jelasnya.
Dhenny mencontohkan istilah-istilah yang masih sulit dimengerti masyarakat bawah, salah satunya green inflation, termasuk demo rompi kuning di Prancis yang sebenarnya jauh dari jangkauan masyarakat kelas bawah.
“Kemarin saya melihat dan baca-baca di Twitter, beberapa penggiat ekonomi berkelanjutan itu juga baru tahu ada istilah Green inflation. Bahkan saya juga baru tahu ini ada istilahnya, bahwa inflasi di transisi hijau bisa berdampak terhadap kesetaraan harga,” ujar Dhenny.
“Sehingga di kesempatan selanjutnya mungkin lebih dielaborasi lagi meskipun ada kemarin catatan,” tambahnya. (*)