Ketua PERLITA Kutim Harap Kerukunan Beragama Terus Terjaga

Kutim — Ketua Perempuan Lintas Agama atau PERLITA Kutim, Kastina mengatakan PERLITA merupakan kelompok yang bergerak di bidang kemasyarakatan dalam upaya meningkatkan harmonisasi antar umat beragama, khususnya di kalangan perempuan.

Dia menerangkan alasan terbentuknya PERLITA ini karena perempuan punya kekuatan mengorganisir dan lebih menggunakan kelembutan yang memang sangat cocok dalam upaya meningkatkan harmonisasi.

“Pergerakan perempuan itu tidak bisa dianggap enteng. Gerakan mereka itu massif, dan pendekatan mereka lebih kepada pendekatan hati,” ucapnya kepada katakaltim, Senin (29/7).

Lebih jauh dirinya menyampaikan efektivitas gerakan perempuan tidak bisa dianggap enteng. Contoh terkecil, kata dia, adalah “dominasi” mereka di dalam keluarga.

“Biasanya perempuan itu dominan yah. Apalagi di dalam rumah tangga. Kalau seorang isteri mengatakan, ‘pak’ (lakukan ini-red), biasanya tu bapaknya ngikut aja. Ini skop yang kecil ya,” ucapnya terkekeh.

Dikemukakan Kastina, ada beberapa program sederhana yang digalakkan PERLITA Kutim ini yaitu rutin bersilaturahmi yang mengundang seluruh agama. Setidaknya, ucap dia, ini mampu meningkatkan hubungan antaragama.

“Terjadinya konflik biasanya kan karena tak ada kerja sama. Kita harap dengana adanya wadah ini kita terus terjaga,” ucapnya.

Diketahui saat ini cakupan PERLITA masih dalam skala kabupaten (Sangatta). Namun ke depannya mereka akan membentuknya untuk 18 kecamatan di Kutim.

Pun begitu, Kastina mengaku masih terkendala dalam anggaran. Untuk itu dia berharap PERLITA mendapat perhatian intens dari Pemkab Kutim.

“Ini kan baru terbentuk setahun lalu. Mudah-mudahan pemerintah bisa lebih ini (perhatian-red) untuk bisa memberikan anggaran. Agar supaya sama seperti FKUB yang sudah terbentuk 18 kecamatan,” harapnya.

Diketahui PERLITA, PELITA dan Desa Sadar Kerukunan merupakan organisasi binaan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kutim. (*)