Payload Logo
e-638620251125185851243

PLN Dukung Bank Sampah SPI di SMKN 5 Balikpapan, Jadi Model Edukasi Lingkungan Berbasis Sekolah. ( dok : PLN)

PLN dan SMKN 5 Balikpapan Kolaborasi Hadirkan Bank Sampah untuk Generasi Hijau

Penulis: Han | Editor:
24 September 2025

Balikpapan - Upaya mengurangi timbunan sampah sekaligus menumbuhkan kesadaran lingkungan sejak dini kini hadir di sekolah. PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (UID Kaltimra) melalui PLN UP3 Balikpapan resmi mendukung berdirinya Bank Sampah SPI Balikpapan di SMKN 5 Balikpapan.

Program ini digagas sebagai pionir pendidikan lingkungan berbasis sekolah di Kota Balikpapan. Siswa tidak hanya belajar memilah sampah, tetapi juga mengelolanya hingga bernilai ekonomi dan masuk ke dalam sistem ekonomi sirkular.

Plt. Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan, Dody Yulianto, menyambut baik inisiatif tersebut. Ia menilai Bank Sampah SPI Balikpapan bisa menjadi contoh bagi sekolah lain.

“Sekolah adalah laboratorium kehidupan. Dari sini siswa belajar bahwa satu aksi kecil bisa membawa efek domino besar. Selain memberi nilai ekonomi, keberadaan bank sampah juga membantu mengurangi volume sampah di Balikpapan,” kata Dody saat peresmian di SMKN 5, Selasa (23/9).

Kepala SMKN 5 Balikpapan, Mohamad Arifin, menjelaskan bahwa kegiatan bank sampah sudah masuk dalam ekstrakurikuler Satuan Pendidikan Integratif (SPI). Melalui fasilitas workshop dan sarana prasarana yang kini tersedia, siswa bisa langsung memproses sampah dengan cara yang lebih baik.

“Terima kasih kepada PLN yang konsisten mendukung. Program ini kami harapkan jadi pelopor dan bisa direplikasi di SMP maupun SMK lain di sekitar kami,” ujarnya.

General Manager PLN UID Kaltimra, Muchamad Chaliq Fadli, menegaskan bahwa dukungan terhadap Bank Sampah SPI sejalan dengan komitmen PLN dalam investasi lingkungan dan generasi muda.

“Dengan membekali siswa pengetahuan tentang energi bersih dan pengelolaan lingkungan, kami yakin mereka akan tumbuh sebagai motor penggerak Indonesia yang lebih hijau dan berkelanjutan,” tutur Chaliq.

Chaliq menambahkan, roadmap program Bank Sampah SPI Balikpapan sudah disusun mulai dari pelatihan siswa, digitalisasi pencatatan transaksi sampah, pengembangan jejaring dengan sekolah dan komunitas lain, hingga menciptakan ekosistem ekonomi sirkular.

Sejak 2024, PLN telah menyalurkan bantuan berupa mesin press botol plastik dan mesin pencacah plastik. Tahun ini, dukungan diperkuat dengan pembangunan workshop, penyediaan motor listrik roda tiga, serta sarana prasarana lain untuk menunjang operasional bank sampah.

Manager PLN UP3 Balikpapan, Arief Prastyanto, menyebut Bank Sampah SPI Balikpapan sebagai wujud nyata kontribusi PLN dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 12, yakni konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab.

“Lewat program ini, siswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga praktik nyata mengelola sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat. Kami ingin mereka tumbuh sebagai agen perubahan yang menginspirasi keluarga dan lingkungannya,” jelas Arief.

Dengan kolaborasi tersebut, Bank Sampah SPI Balikpapan diharapkan tidak hanya membentuk kesadaran siswa, tetapi juga mendorong perubahan perilaku masyarakat lebih luas menuju masa depan yang hijau dan berkelanjutan.

Berita Terkait
#Terpopuler