Payload Logo
c-451220251125184630017.jpg

Laskar Kepatihan Kutai Kalimantan Timur usai melakukan pengukuhan pengurus di Kota Bontang, Senin 28 Juli 2025 (dok: Agu/katakaltim)|

Ada Istiadat Mulai Terpinggirkan, Laskar Kepatihan Kutai Kaltim Ajak Masyarakat Pertahankan Identitas Bangsa

Penulis: Agu | Editor:
29 Juli 2025

BONTANG — Laskar Kepatihan Kutai Kalimantan Timur (Kaltim) mengajak seluruh masyarakat agar menjaga dan melestarikan budaya. Ajakan ini berdasarkan fakta identitas budaya saat ini mulai terpinggirkan.

Pernyataan itu disampaikan Ketua Umum Kepatihan Kutai Kaltim dalam agenda pengukuhan Laskar Kepatihan Kutai Kota Bontang, Senin 28 Juli 2025, malam. Berlangsung di ruang auditorium 3 Dimensi.

“Kita saksikan bagaimana adat-istiadat mulai terpinggirkan. Karena itu mari kita bersama-sama menjaga warisan budaya kita. Ini adalah identitas bangsa kita,” tegas Ketua Umum Laskar Kepatihan Kaltim, Awang Aspian Noor.

Pelestarian adat istiadat, tidak bisa dikerjakan oleh hanya para anggota komunitas adat. Tetapi semua pihak harus turut serta. Untuk itu dia menilai setiap generasi bertanggung jawab terhadap pekerjaan ini.

“Tidak bisa sendiri-sendiri. Dalam membangun karakter bangsa yang kuat dan berbudaya, harus bersama-sama. Jadi kita sebagai penerus bangsa punya tanggung jawab besar untuk melestarikannya,” tandas Awang.

Dalam melestarikan budaya, tambah Awang, tidak cukup hanya kegiatan seremoni-seremoni saja. Tapu harus ada pemahaman tentang budaya itu sendiri.

“Kita harus belajar dan memahami adat istiadat itu sendiri. Kemudian ikut serta dalam kegiatan-kegiatan adat dan memperkenalkannya kepada masyarakat luas,” ucapnya.

Sementara itu, Wali Kota Bontang, yang juga hadir dalam pertemuan itu, menyampaikan kabar gembira untuk pengembangan budaya di Bontang.

“Alhamdulillah saat ini kita akan mengembangkan replika kerajaan Kutai Kartanegara yang belum selesai. Insyaallah. Dan juga tempat tinggal Sultan. Dan Dilengkapi dengan sarana lainnya. Insyaallah ini akan menjadi pusat budayanya Kota Bontang,” ucapnya.

“Kemudian juga akses jalannya bisa terkoneksi dengan baik insyaallah di tahun 2026 kita akan bangunkan jalan. Nanti tembus sampai ke rumah besar adat Kutai yang ada di Kota Bontang,” ujar Neni. (*)