SAMARINDA — Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Rudy Mas’ud, ingin agar media di Bumi Etam mencontoh Brunei Darussalam dalam hal pemberitaan.
Rudy menginginkan agar media memberitakan hal-hal yang baik terkait kinerja Pemerintah Provinsi Kaltim.
Permintaan itu Rudy sampaikan saat ngopi bareng bersama wartawan serta para penanggung jawab redaksi dalam pertemuan di ruang Lamin Etam, Kota Samarinda, Sabtu 26 Juli 2025 lalu.
"Saya pengin teman-teman tuh, pengin saya, penginnya saya. Saya pengin tuh kayak di Brunei, yang disiarkan itu adalah yang baik-baik, agar responnya baik," pinta Rudy.
Rudy bahkan mengaku dirinya enggan membuka media sosial (medsos). Alasannya, tanggapan masyarakat yang dinilai kurang bijak.
Figur Penggagas program Pendidikan Gratispol itu menganggap respons netizen sosmed dilatarbelakangi pendidikan yang kurang berkualitas.
"Yang baik saja belum tentu responnya baik. Coba aja lihat respons itu. Aduh, saya enggak mau buka medsos, ngeri saya ngelihatnya. Ya, kayaknya kurang sekolah memang. Karena mungkin pendidikan kita agak rendah gitu. Sehingga responnya tidak pernah bagus," ujarnya.
Pada kesempatan itu pula, Rudy meminta para pimpinan redaksi agar memberi masukan terkait pembangunan di Kaltim, terutama selama Rudy menjabat sebagai orang nomor satu di Bumi yang penuh tambang ini.
"Hari ini saya butuh teman-teman ini memberikan masukan. Berikan masukan kepada seluruh masyarakat menyampaikan informasi yang betul-betul akurat, yang kedua berimbang," katanya.
Politisi Golkar itu lebih jauh mengharapkan agar kiranya media-media di Kaltim turut mendukung program-program yang ia gagas untuk membangun Kaltim yang lebih maju.
"Saya berharap bahwa teman-teman ini adalah untuk mendukung program pemerintah Provinsi Kalimantan Timur," pintanya lagi.
Terakhir, Rudy menegaskan bahwa dirinya sebagai muslim yang tulen. Kemudian dia mengutip sabda baginda Rasulullah SAW tentang kebaikan.
"Saya muslim tulen. Katanya Baginda Rasulullah itu, Tolong berpikirnya yang positif, supaya menjadi baik semuanya," pungkas Rudy.
Untuk diketahui, pertemuan ini digelar usai peristiwa yang sempat viral di jagat media, di mana Asisten Gubernur melakukan Intimidasi kepada wartawan saat melakukan wawancara cegat di depan Kantor Gubernur Kaltim. (*)











