Dibaca
22
kali
Kepala DPPKB Kutim, Achmad Junaidi (Kanan) bersama Kepala Perwakilan BKKBN Kaltim, Nurizky Permanajati. (dok:ist)

BKKBN Katim Sosialisasikan Program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting di Kutim

Penulis : Salsabila
 | Editor : Agung
25 March 2025
Font +
Font -

KUTIM — Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalimantan Timur (Kaltim) menyosialisasikan program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) di Kutai Timur (Kutim).

Kepala Perwakilan BKKBN Kaltim Nurizky Permanajati mengatakan gerakan ini merupakan upaya gotong royong yang melibatkan pemerintah, swasta, masyarakat, perguruan tinggi dan media.

“Ini adalah upaya gotong royong,” katanya di Sangatta, Selasa 25 Maret 2025.

Dia menerangkan program GENTING merupakan quick win Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga atau Kementerian (Kemendugbangga) sebagai upaya penurunan stunting di Indonesia.

Program itu digagas sejak adanya Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting.

Baca Juga: DPPKB Kutim menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) penguatan pengelolaan Kampung Keluarga Berkualitas (KB), berlangsung di Samarinda. (aset: ainun/katakaltim)DPPKB Kutim Galakkan Peningkatan Kampung Keluarga Berkualitas

Sosialisasi dan audiensi yang dilaksanakan di kantor Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutim itu diikuti puluhan perwakilan perusahaan sebagai mitra orang tua asuh.

"Masalah stunting tidak bisa diselesaikan sendiri, harus bersama lintas sektor menekan permasalahan ini," jelasnya

Dia mengatakan stunting bukan cuman permasalahan gizi. Namun, banyak faktor lain yang dapat mempengaruhi stunting, seperti masalah air bersih, sanitasi, hingga kemiskinan.

Kepala BKKBN Kaltim mengungkapkan secara nasional target program GENTING menggandeng 1 juta mitra perusahaan.

"Tanggung jawab orang tua asuh dibagi dua. Ada bantuan nutrisi dan non-nutrisi seperti pembuatan akses air bersih, pembuatan jamban, kemudian pemberdayaan keluarga, utamanya pelatihan ekonomi serta pemahaman pola asuh," ungkapnya.

Rizky melihat komitmen Kabupaten Kutim dalam menekan angka stunting sangat serius. Ini tampak dalam beberapa program yang telah dilakukan Pemkab Kutim.

Sementara itu, Kepala DPPKB Kutim Achmad Junaidi mengatakan pihaknya telah menggandeng sebanyak 8 perusahaan di Kutim sebagai orang tua asuh anak dengan kasus stunting.

"Setiap perusahaan sudah dipetakan sasaran bantuannya. Bukan hanya pemberian makan tambahan tapi juga program edukasi ke masyarakat," ungkapnya.

Dia juga menyampaikan program orang tua asuh sebenarnya telah dimulai dari dinasnya terlebih dahulu.

"Jadi kita sudah menjadi orang tua asuh anak stunting, di setiap kecamatan sudah ada kamu asuh," katanya.

Junaidi mengatakan program GENTING akan dimulai secara masif usai libur lebaran. Pihaknya akan berkoordinasi untuk memastikan setiap mitra orang tua asuh dapat memberikan bantuan secara tepat sasaran. (*)

Font +
Font -
# ePaper
Lebih Banyak >