Daerah
More
SAMARINDA - Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur (Disbun Kaltim) sedang melakukan peremajaan tanaman karet dan kakao milik perkebunan rakyat seluas 350 hektare (ha).
Kepala Disbun Kaltim, Ahmad Muzakkir menyebutkan peremajaan ini merupakan langkah penting dalam mendukung pertumbuhan sektor perkebunan di Kalimantan Timur.
“Peremajaan ini untuk mengganti tanaman tua dengan tanaman baru yang memiliki produktivitas tinggi, kualitas tinggi, sehingga secara ekonomi lebih menguntungkan bagi pekebun,” kata Ahmad Muzakkir, Jumat (2/2/2024).
Peremajaan ini menggunakan anggaran sebesar Rp4,16 miliar, yang digunakan untuk pengadaan bibit tanaman sebanyak 200 ribu batang, pupuk sebanyak 35 ribu kilogram (kg), dan herbisida sebanyak 1.750 liter.
Rincian anggaran tersebut adalah untuk peremajaan karet seluas 300 ha dengan anggaran senilai Rp3,36 miliar, dan untuk peremajaan kakao seluas 50 ha dengan anggaran sebesar Rp798,87 juta.
Sebagai tambahan informasi, tanaman karet di Kalimantan Timur merupakan komoditi tradisional yang telah lama diusahakan sebagai perkebunan rakyat.
Beberapa daerah yang tercatat sebagai sentra penanaman karet di Kaltim adalah Kabupaten Kutai Barat, Kutai Kartanegara, Kutai Timur, dan Penajam Paser Utara.
Saat ini, dengan semakin membaiknya harga karet di pasar komoditi, karet kembali banyak diusahakan oleh masyarakat, bahkan di beberapa tempat, karet menjadi sumber pencaharian utama.
Sementara itu, Kaltim juga merupakan salah satu penghasil kakao rakyat. Meskipun area yang diusahakan relatif kecil dibandingkan dengan Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah, kakao tetap menjadi mata pencaharian utama bagi sejumlah petani di beberapa tempat.
Beberapa daerah yang tercatat sebagai sentra penanaman kakao di Kaltim adalah Kecamatan Sambaliung di Kabupaten Berau, Kecamatan Busang di Kabupaten Kutai Timur, dan hampir semua Kecamatan di Kabupaten Mahakam Ulu.
Dengan melakukan peremajaan tanaman karet dan kakao, Disbun Kaltim berharap dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen, serta memberikan manfaat ekonomi yang lebih baik bagi para pekebun. (*)
