BONTANG — Mantap, Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang memberi bantuan perlengkapan sekolah mulai dari tas, seragam hingga tablet dalam rangkaian upacara HUT ke-26 Kota Bontang di stadion Besai Berinta pada Rabu, 15 Oktober 2025.
Senyum merekah di wajah para siswa perwakilan saat menerima secara simbolis puluhan ribu paket perlengkapan sekolah.
Bagi 8.100 anak PAUD, 19.865 siswa SD/MI, dan 9.314 pelajar SMP/ MTs, bantuan seragam, tas, dan sepatu baru ini bukan sekadar benda, melainkan suntikan semangat untuk menuntut ilmu.
Terlebih bagi 1.651 siswa SMP/MTs yang menerima tablet, gerbang menuju pembelajaran digital kini terbuka lebih lebar.
Ini adalah buah dari komitmen kuat Pemkot Bontang yang mengalokasikan 20 persen anggarannya untuk pendidikan.
Sebuah investasi jangka panjang untuk melahirkan generasi unggul yang kelak akan memimpin kota ini.
Di balik kemeriahan tarian kolosal 2.000 pelajar yang menutup acara, tersimpan fondasi pembangunan yang kokoh.
Data menunjukkan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bontang telah menyentuh angka impresif 82,49.
Lebih membanggakan lagi, kota ini berhasil menghapuskan kemiskinan ekstrem hingga ke titik nol.
Tantangan Fiskal
Wali Kota Neni mengakui adanya tantangan fiskal yang menanti di tahun depan. Namun, ia meyakinkan publik bahwa efisiensi akan dijalankan dengan bijak, memastikan denyut nadi pelayanan publik dan kesejahteraan aparatur serta para pendidik tetap terjaga.
Perayaan HUT ke-26 ini menjadi potret Kota Bontang hari ini, sebuah kota yang bersyukur atas pencapaiannya, berani mengakui tantangannya, dan tak pernah berhenti bermimpi untuk masa depan warganya yang lebih sejahtera.
Keterangan Kadis Pendidikan
Kepala Dinas Pendidikan, Abdu Safa Muha mengaku pembagian bantuan Pemkot belum menyeluruh untuk para pelajar di Bontang.
Safa mengatakan pihaknya menargetkan Oktober ini seluruh bantuan perlengkapan akan selesai terdistribusi kepada seluruh pelajar di Bontang.
"Yang belum selesai itu tas untuk SD dan SMP termasuk tabletnya," ucapnya.
Safa menyampaikan Pemkot hanya memberikan bantuan tablet untuk siswa yang duduk di bangku kelas tiga SMP.
Bantuan itu memiliki status Pinjam-Pakai. Artinya siswa kelas 3 tidak boleh membawanya ke rumah karena hanya dipakai saat belajar di sekolah. “Tahap pertama (bantuan tablet) untuk sekolah negeri dahulu," tandasnya.
Safa berharap di HUT ke-26 kali ini Kota Bontang menjadi bagian dari daerah yang memiliki kualitas pendidikan yang tinggi.
Safa menilai cita-cita menjadi kota pendidikan merupakan upaya Pemkot agar Bontang menjadi daerah yang diperhitungkan. “Harapannya ya Bontang menjadi salah satu kota yang diperhitungkan pendidikannya," tandasnya. (Adv)
