BONTANG - Masalah Sampah di Bontang menjadi sorotan Legislator Yassier Arafat. Menurutnya sampah di bibir pantai dan lokasi wisata masih belum menemukan jalan keluar.
Tingginya daya konsumtif masyarakat, kata Yassier, menjadi salah satu alasan. Pasalnya selain sampah pengunjung, sampah kiriman dari pemukiman warga juga turut menghiasi bibir pantai.
“Sampah itu bukan di Mangrove aja, sampah itu ngak akan pernah habis-habis. Di Mangrove itu sebenarnya bukan sampah pengunjung aja, tapi sampah-sampah kiriman, karna inikan diatas laut,” ucapnya saat dihubungi beberapa waktu lalu.
Dia menilai, dinas terkait sudah cukup maksimal dalam menangani masalah ini, bahkan di periode sebelumnya, dirinya bersama Komisi III DPRD Bontang pernah terlibat langsung membersihkan sampah. "Tapi tetap ada terus sampahnya,” kata Yassier.
Indikasi terbesar banyaknya sampah dibibir pantai, kata Yassier, merupakan hasil sampah masyarakat pesisir yang mau tidak mau harus dibuang kelaut karna tidak adanya wadah penampungan sampah untuk masyarakat yang hidup diatas laut.
Karenanya, Yassier berharap pemerintah dapat menanggapi hal ini dengan serius, memberikan fasilitas kepada masyarakat pesisir agar tidak lagi membuang sampah kelaut.
“Mereka itu mungkin punya kesadaran untuk buang sampah pada tempatnya, tapi setelah sampah itu ditumpuk, mereka ngak tau sampahnya harus dibuang kemana,” tukasnya.
“Yah mungkin pemerintah punya inisiatif nantinya ada kapal yang mungkin menjadi tempat untuk menampung sampah daerah pesisir,” tambahnya. (Adv)