Ratusan Guru Hadiri Kampanye Paslon Neni-Agus, Sebagian Curhat Dinomorduakan Pemerintah

BONTANG, katakaltim.com — Paslon kepala daerah Kota Bontang Neni Moerniaeni dan Agus Haris menyatakan komtimennya menjadikan para guru semakin sejahtera.

Pernyataan itu disampaikan Neni-Agus saat berkampanye di hadapan ratusan guru yang terhimpun dalam Persatuan Guru Swasta (PGS) Kota Bontang, Rabu (16/10/2024) siang di Kelurahan Api-api.

Baca Juga: Daftarkan Diri di Demokrat, AH Singgung Intervensi APBD Untuk Penyelenggaraan Keagamaan

Baca Juga: Umur Harapan Hidup Capai 74,67, Neni Moerniaeni Tawarkan Insentif Rp200 hingga Rp500 Ribu untuk Lansia

Dalam kesempatan itu, Neni-Agus menyampaikan berbagai program unggulan yang telah mereka rumuskan untuk mewujudkan Bontang Pintar.

Antara lain menyediakan satu laptop untuk satu guru (One Teacher one laptop), bantuan Beasiswa S1-S3, subsidi BPJS Ketenagakerjaan untuk semua guru, hingga menaikkan Insentif dua juta bagi -guru-guru swasta.

Neni mengatakan, dirinya bersama Agus Haris merupakan orang yang memiliki rasa kepedulian tinggi terhadap dunia pendidikan.

Itu ditinjau dari latar belakang Neni sebagai seorang dosen sekaligus penggagas fakultas kedokteran di universitas Mulawarman (Unmul) dan Agus Haris yang juga pernah menjadi seorang guru.

Menurutnya Neni, pendidikan ialah bagaimana membentuk murid yang intelektual, spiritualis, berkarakter serta memiliki pandangan luas dan tidak anti terhadap perbedaan.

Olehnya, kesejahteraan guru perlu diutamakan agar dapat mewujudkan pendidikan berkualitas dan melahirkan generasi unggul.

"Pendidikan itu adalah memanusiakan manusia, pemerintah harus memberikan akses seluas-luasnya agar semua masyarakat bisa memperoleh pendidikan yang berkualitas," terangnya.

Emmy Suhaemmy (43), salah seorang guru yang hadir pada sosialisasi itu mengatakan program yang ditawarkan paslon Neni-Agus sangat berdampak pada peningkatan kesejahteraan guru.

"Terbukti dengan salah satu programnya menaikkan Insentif menjadi 2 juta, kemarin kan naiknya seratus aja," ucapnya.

Emmy mengeluhkan ketimpangan yang terjadi antara guru negri dan swasta. Ia bercerita tentang kebijakan pemerintah yang cenderung menomorduakan guru swasta dalam berbagai aspek.

"Kesenjangannya terlihat sekali, terutama masalah gaji. Kemarin ada kegiatan pelatihan konten kreator, dan kami (guru swasta) tidak dilibatkan. Ini sudah jadi rahasia umum, bahwa guru negri lebih diperhatikan sama pemerintah," sesalnya.

Terakhir, Emmy begitu optimis, ketika Paslon Neni-Agus nantinya memimpin Kota Bontang, kesejahteraan guru-guru akan meningkat, dilihat dari program-program yang ditawarkan serta melihat latar belakang keduanya adalah seorang pendidik.

"Sangat luar biasa sekali, apalagi didampingi oleh pak Agus Haris yang notabene adalah seorang pendidik juga, jadi mereka (Neni-Agus) paham banget cara mensejahterakan para guru," tutupnya. (*)