BONTANG — Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, maunya seluruh fasilitas yang disediakan pemerintah itu gratis.
Utamanya yang baru-baru ini diprotes keras oleh warga, khususnya para pedagang: daftar tarif retribusi yang terpampang beserta rincian nominal harganya.
Spanduk yang dipampang itu mengacu pada peraturan daerah (Perda) Kota Bontang Nomor 3 tahun 2025 tentang pajak dan retribusi daerah.
Di sana tersampaikan, untuk retribusi jasa usaha pujasera Bessai Berinta satu petak dengan nilai Rp819 ribu setiap bulan.
Neni mengatakan itu sangat mahal. Tapi apa boleh buat, jangan sampai ada temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Artinya, Pemkot Bontang ikuti arahan dari pusat.
“Andai bukan temuan, saya mau gratis aja semua,” ucap Neni kepada awak media di Lang-Lang usai acara Hari Pramuka, Rabu 29 Oktober 2025.
Pun demikian, Neni mengaku kalau tidak bisa gratis. Supaya ini tidak menjadi temuan, maka solusinya adalah evaluasi: tarifnya harus diturunkan menjadi Rp300 ribu saja.
"Rp819 ribu itu kemahalan ya klo menurut saya. Kalau Rp300 mungkin masih bisa terjangkau," tuturnya. (Adv)
