Payload Logo
Pangan

Kabid Ketahanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Balikpapan, Wahidin Alaudin saat ikut sidak kebutuhan pangan, Kamis (4/12/2025) (dok: Han/katakaltim)

Stok Pangan Balikpapan Dipastikan Aman hingga Akhir Tahun

Penulis: Han | Editor: Agu
6 Desember 2025

BALIKPAPAN — Pemkot Balikpapan pastikan stok pangan tetap aman hingga penghujung 2025.

Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Balikpapan mengaku suplai kebutuhan pokok masih terjaga.

“Meskipun sebagian besar komoditas dipasok dari luar daerah,” ucap Kepala Bidang Ketahanan Pangan, Wahidin Alaudin, Kamis 4 Desember 2025.

Kata dia, dari 12 komoditas pangan strategis yang rutin dipantau, ada lima komoditas yang sepenuhnya bergantung pada pasokan luar daerah.

“Komoditas yang masih mengandalkan suplai dari luar daerah adalah minyak goreng, bawang merah, bawang putih, telur, dan terigu,” tandasnya.

Walau sejumlah komoditas tidak sepenuhnya bergantung pada impor, kontribusi produksi lokal dinilai masih kecil.

Karena itu, Pemkot Balikpapan memperkuat kolaborasi antar daerah sebagai langkah strategis menjaga stabilitas pasokan.

“Lima komoditas itu bisa saja tidak impor, tapi kontribusinya tidak terlalu besar. Karena itu salah satu langkah yang kami lakukan adalah memperkuat kerja sama antar daerah, dan ini selalu dibahas di TPID,” ujar Wahidin.

Ia menambahkan pasar Balikpapan punya keunggulan tersendiri. Sebab harga yang relatif stabil sehingga menarik bagi para pemasok.

“Kalau daerah lain sudah langka dan daya belinya kurang, Balikpapan justru mendapatkan keuntungan,” ucapnya.

Hingga kini, Balikpapan masih menjalin kerja sama dengan daerah penghasil seperti Sulawesi Selatan dan Jawa Timur untuk memenuhi kebutuhan bawang merah, bawang putih, dan telur.

Selain itu, pasokan beras juga terjaga melalui program fasilitasi distribusi pangan dari Bappenas yang memberikan subsidi biaya transportasi dari Surabaya ke Balikpapan.

“Biasanya harga di tingkat pengecer melewati HET karena harga dari distributor sudah tinggi. Dengan fasilitasi ini, beban biaya transportasi ditanggung Bappenas,” kata Wahidin.

DKP3 juga memantau kondisi cuaca dengan menggandeng BMKG untuk mengantisipasi potensi gangguan distribusi.

Cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah Tanah Air tidak berdampak pada Balikpapan. Sebab suplai utama berasal dari daerah yang tidak terdampak.

“Cuaca ekstrem dan bencana yang terjadi di Sumatra dan Aceh tidak berdampak pada suplai kita, karena pasokan datang dari Sulawesi Selatan dan Jawa Timur,” tegasnya.

Selain pemantauan harian, pemerintah daerah juga menyalurkan 21 ton cadangan pangan sepanjang 2025.

Dengan berbagai langkah tersebut, Pemkot Balikpapan optimistis stabilitas pangan tetap terjaga hingga tahun baru. (Han)