BONTANG — SMKN 2 Bontang sukses melaksanakan Latihan Dasar Disiplin Korps (LDDK) yang digelar pada 27 Agustus hingga 5 September 2024.
Baca Juga: Tutup Agenda LDDK SMKN 2 Bontang, Najirah Bangga Melihat Generasi Punya Integritas dan Tangguh
Baca Juga: Tanggapan Andi Faiz Terhadap Basri dan Najirah: Mereka Teman Berpikir
Hari ini, kegiatan dengan tajuk “Wujudkan Taruna Taruni yang Berdisiplin dan Berkarakter Profil Pelajar Pancasila” itu resmi ditutup langsung oleh Wali Kota Bontang, Najirah.
Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Bontang, Mardijanti, mengatakan LDDK ini rutin dilakukan sejak tahun 2002. Bekerja sama dengan TNI Angkatan Laut.
Kata Mardijanti, untuk menjadi taruna taruni, mereka harus punya bekal ketarunaan. Salah satunya mengikuti kegiaan LDDK ini.
”10 hari full di sekolah. Dulu pernah seminggu, dua minggu. Tapi selalu kita evaluasi,” ucap Mardijanti kepada awak media.
Dia menambahkan dalam pelatihan ini, taruna taruni tidak diperbolehkan menggunakan gadget. Karena waktu 10 hari itu digunakan menggodok mental dan fisik siswa-siswi.
“Kami di sini mengusahakan yang 10 hari itu diisolasi betul-betul tanpa Hp dan tanpa berinteraksi kepada orang tua. Jadi 10 hari ini digodok betul-betul,” ucapnya.
Lebih lanjut Mardijanti menerangkan pelatihan ini juga terkait dengan kurikulum merdeka. Di mana dalam kurikulum ini menekankan pentingnya penguatan profil pelajar Pancasila.
“Sejak 3 tahun terakhir, kita mulai sinkronkan kegiatan ini dengan kegiatan P5. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila sesuai kurikulum. Temanya, ‘Bangunlah Jiwa dan Raganya’,” jelasnya.
“Karena itu selain pelatihan fisik, juga ada pelatihan kesehatan mental. Makanya tadi kita lihat pertunjukan anti bullying, anti narkoba dan pornografi dan sebagainya termasuk kedisiplinan,” sambungnya.
Soal badget yang digunakan, Mardijanti menyebut datang dari Dana BOS dan kontribusi orang tua siswa.
“Anggarannya dari sekolah. Juga ada sumbangan dari orang tua anak. Karena 10 hari dan menjamin gizi anak-anak, termasuk kesehatan mereka, makanannya dan sebagainya,” tukasnya. (*)