Tarian Dayak di Lamin Adat Desa Budaya Pampang (aset: Sandy Leo, National Geographic Indonesia Hub)

Wisata Susur Sungai, Daya Tarik Tersembunyi dari Desa Wisata Budaya Pampang

Penulis : Sandy Leo
 | Editor : Redaksi
19 September 2024
Font +
Font -

KALTIM — Bagi kamu yang berdomisili ataupun yang sedang berada di Samarinda dan sekitarnya di Kalimantan Timur, mungkin tidak asing lagi dengan Desa Budaya Pampang.


Desa wisata ini masih berada di dalam Kota Samarinda, tepatnya di Kecamatan Samarinda Utara dan menjadi salah satu destinasi wisata bagi masyarakat Samarinda yang ingin sekadar melepas penat, mempelajari budaya Dayak, berbelanja pernak-pernik asli Dayak, ataupun menikmati pertunjukan tarian adat yang selalu diadakan setiap Minggu siang di Lamin Adat (rumah adat) Pemung Tawai yang berada di tengah kampung.

Akan tetapi, tahukah kamu bahwa di Desa Pampang juga menyimpan wisata alam yang sangat menarik? Yang bahkan sangat jarang ditemui di dalam Kota Samarinda.

Desa Budaya Pampang sendiri didiami oleh komunitas Dayak Kenyah, salah satu sub-suku Dayak di dalam rumpun Apo Kayan. Mereka pindah ke Samarinda Utara dari Apo Kayan sekitar tahun 1960-an.

Baca Juga: Suku di Kalimantan Timur (foto:ist)Berikut Suku-suku yang Ada di Kalimantan Timur, Ternyata Banyak...

Sejak Desa Budaya Pampang ini dikembangkan pada tahun 1991, antusiasme wisatawan yang berkunjung baik domestik maupun mancanegara semakin tinggi dan ramai hingga hari ini. Saat ini, Desa Budaya Pampang juga menjadi desa budaya terdekat dengan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Apabila kamu memiliki waktu luang yang cukup panjang, kamu dapat menikmati wisata susur Sungai Pampang selain wisata budayanya. Berjarak sekitar 5 km menuju hulu Sungai Pampang, kamu akan menemui aliran sungai dengan air jernih dan hutan alami yang masih cukup lebat. Sangat cocok untuk melakukan aktivitas susur sungai dan camping. Hulu Sungai Pampang memiliki tiga tingkatan air terjun kecil yang semuanya terdapat kolam/ceruk alami dengan kedalaman sekitar 1-2,5 meter.

Selain itu, selama perjalanan kamu juga akan melalui celah antara dua tebing yang berhimpitan membentuk lorong seolah-olah seperti berada di Grand Canyon.

Setelah melalui celah tebing tersebut, baru kamu akan menemukan tiga tingkatan air terjun kecil itu, di mana kamu bebas untuk berenang dan piknik menikmati syahdunya suasana air terjun yang masih sangat alami.

Namun, perlu diingat sebagai wisatawan yang beradab tentu perlu tetap menjaga kebersihan dan tidak merusak kawasan hulu Sungai Pampang ini. Kamu wajib untuk membawa pulang kembali sampahmu dan tidak mengotori aliran Sungai Pampang sebab airnya juga dimanfaatkan oleh masyarakat di desa untuk kebutuhan sehari-hari.

Jika kamu rindu untuk melakukan aktivitas di alam, namun tidak jauh dari pusat Kota Samarinda, maka wisata susur Sungai Pampang dapat menjadi salah satu opsi yang sangat direkomendasikan. Aktivitas susur sungai ini juga dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Pampang.

Oleh karena itu, sebelum kamu mengunjungi Desa Pampang dan melakukan aktivitas susur sungai, kamu dapat menghubungi pokdarwis untuk menanyakan biaya masuk dan guide yang dapat mendampingi untuk menuju hulu Sungai Pampang. (*)

Penulis: Sandy adalah seorang traveler, fotografer, penikmat budaya dan alam yang juga menjadi anggota dari National Geographic Indonesia Hub.

Email: [email protected]
Instagram: @wisatabudayapampang
Instagram: @sandyleo_22

Font +
Font -