Anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Yonavia. (Aset: puji/katakaltim)

Yonavia Ingatkan Digitalisasi Jadi Sarana Empuk Pelaku Kejahatan

Penulis : Puji
 | Editor : Admin
16 November 2024
Font +
Font -

SAMARINDA — Di era digital saat ini, sektor pendidikan menghadapi tantangan besar utamanya masalah keamanan siber.


Lembaga pendidikan, mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi, menyimpan berbagai data sensitif, seperti informasi pribadi siswa, catatan akademik, dan data staf pengajar.

Baca Juga: Sekda Provinsi Kaltim, Sri Wahyuni memukul gong mandai resminya dilaksanakan Rapat Kordinasi Balai Layanan Platform Teknologi (BLPT) dan Balai Tekkom dengan mengusung tema “Nusantara Baru, Pendidikan Maju Bersama BLPT dan Balai Tekkom” di Balikpapan, Rabu (30/10/2024). (aset: hilman/katakaltim)Rakor Peningkatan Digitalisasi Pendidikan Nusantara di Balikpapan, Perwakilan Papua Pegunungan Beri Komentar

Terkait itu, Anggota DPRD Kaltim Yonavia mengungkapkan perlindungan terhadap data ini menjadi sangat penting mencegah serangan siber yang dapat merugikan.

Baca Juga: Ketua DPRD Kalimantan Timur Hasanuddin Mas’ud (aset: humas DPRD Kaltim/katakaltim.com)Hamas Berkomentar IPM Capai 78,2, Namun Pembangunan Belum Merata

“Perlindungan terhadap data ini dari serangan siber menjadi sangat krusial,” katanya kepada katakaltim, Jumat (15/11/2024) kemarin.

Ia juga mengingatkan sektor pendidikan menjadi sasaran empuk bagi para pelaku kejahatan siber.

“Para penjahat cyber menggunakan berbagai metode canggih untuk mencuri data atau mengganggu operasi lembaga pendidikan," ujarnya.

Di sisi lain, ia menekankan pengembangan digitalisasi dunia pendidikan harus didukung dengan peningkatan literasi digital serta kelengkapan infrastruktur.

Digitalisasi yang semakin berkembang, baik di tingkat sekolah dasar maupun perguruan tinggi, harus diimbangi kemampuan literasi digital yang memadai bagi peserta didik dan tenaga pendidik.

"Dalam proses digitalisasi pendidikan memang diperlukan keseimbangan antara kelengkapan sarana infrastruktur, keamanan jaringan, dan literasi para penggunanya, yaitu peserta didik serta para pengajar," jelasnya.

Politisi PDI Perjuangan ini berharap agar tercipta kerja sama solid antara pemerintah pusat dan daerah dalam membangun infrastruktur digital yang kuat.

Hal ini, menurutnya, sangat penting untuk mendukung kesuksesan digitalisasi pendidikan di Indonesia, khususnya di Kaltim.

“Keberhasilan sistem pendidikan dalam beradaptasi dengan perkembangan global saat ini, sangat menentukan kualitas setiap anak bangsa di masa datang dalam menghadapi setiap tantangan,” tuturnya.

Dengan langkah-langkah yang tepat, dirinya optimis digitalisasi pendidikan dapat mewujudkan generasi bangsa yang tangguh dan berkarakter kuat, siap berkompetisi di tingkat internasional. (*)

Font +
Font -