BONTANG — Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang melalui Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) menarget angka pengangguran tahun 2026 turun hingga sekitar 30 persen.
Wali Kota Bontang, Agus Haris, mengatakan berdasarkan catatan Disnaker, sebanyak 5.425 orang yang tengah mencari kerja saat ini, dan sedang diupayakan untuk diberikan bantuan permodalan.
“Ada 5.425 pencari kerja. Nah kita targetnya turun sebanyak 30 persen. Ndak mungkin kita berani bilang turun 70 persen. Jadi, ini harus bertahap,” ucap Agus Haris kepada awak media, Senin 30 Juni 2025 usai membuka sosialisasi bantuan modal usaha di Auditorium 3 Dimensi.
Baca Juga: Disnaker Bontang Cenderung Tak Percaya Data Pengangguran Rilisan BPS, Ini Alasannya
Baca Juga: Amanah Gelar Aksi Bersih Sampah, Imbau Pemuda Pilih Paslon yang Peduli Lingkungan
Sebelumnya, dalam pembukaan, Agus Haris menyatakan semangat program ini tentu saja adalah perlindungan kepada seluruh warga. Ini termaktub dalam pembukaan UUD 1945 bahwa seluruh anak bangsa wajib dilindungi.
Salah satu wujud komitmen Pemkot Bontang mengejawantahkan semangat tersebut, kata Agus Haris, melalui bantuan permodalan kepada pengusaha UMKM dan juga individu.
“Jadi kita harus berdaya. Berdaya ini bisa melalui program bantuan pemerintah melalui mitranya seperti Bank BPD, juga bisa melalui bantuan dari stakeholder lain seperti dana CSR perusahaan dan juga melalui badan lain atau individu,” ucapnya di hadapan ratusan pencari kerja.
Agus Haris menambahkan, kehadiran pemerintah sangat dibutuhkan dalam segala aspek kehidupan sosial masyarakat.
“Pemerintah harus menjembatani. Dan ini komitmen dari niatan baik pemerintah,” tuturnya.
Untuk itu dirinya mengucapkan banyak terima kasih kepada Disnaker atas kolaborasi yang terbangun dan kerja samanya dengan Bankaltimtara untuk memberikan bantuan permodalan.
Sementara itu, Kepala Disnaker Bontang, Abdu Safa Muha mengatakan bahwa program ini sangat luar biasa. Bukan saja kata-kata, tapi fakta.
“Ini dampaknya langsung dirasakan oleh masyarakat. Bukan sekadar semacam lisan, tetapi aktualisasi memang ada,” tuturnya. “Tinggal masyarakat aja ini (yang harus menjemput program ini-red),” sambungnya. (*)