Payload Logo
n-502720251125185505877.jpg

Aksi demonstrasi di Kaltim berujung ricuh. Polisi menembakkan gas air mata ke para demonstran. Senin 1 September 2025 (dok: Ali/katakaltim)

Jumlah Korban Demonstran dan Aparat dalam Unjuk Rasa di Kantor DPRD Kaltim

Penulis: Ali | Editor: Agu
2 September 2025

SAMARINDA — Demo di depan kantor DPRD Kaltim oleh ribuan mahasiswa dan masyarakat sipil berakhir ricuh, Senin 1 September 2025.

Awalnya demo berjalan kondusif. Bahkan ketua DPRD Kaltim, Hasanuddin Mas'ud dan beberapa dewan lainnya sempat menemui massa aksi.

Akhirnya, demonstran yang bertahan hingga menunjukkan waktu magrib terpaksa dipukul mundur oleh aparat kepolisian.

Polisi menggunakan dua alat: Water Cannon dan tembakan gas air mata.

Alhasil, aksi kejar-kejaran pun terjadi antara aparat dan massa aksi.

Tembakan gas air mata dibalas lemparan batu dan air mineral oleh para pendemo.

Akibatnya dua anggota kepolisian dihantam lemparan batu dan dilarikan ke Rumah Sakit Hermina.

"Satu dari anggota Samapta, dan satu lagi dari Humas," terang Kapolres Samarinda, Hendri Umar, saat ditemui usai aksi.

Sementara itu, dari pihak massa aksi, informasi yang diperoleh Katakaltim melalui Taruna Samarinda, sebanyak 36 demonstran yang menjadi korban.

- Lokasi Penanganan Posko Satu (Halaman Kantor PU)

Mahasiswa: 31 orang

22 orang ditangani di posko

4 orang dirujuk ke Klinik Islamic

2 orang diantar pulang ke rumahnya

2 orang dirujuk ke RSUD AW Sjahranie

1 orang dirujuk ke RS Hermina

- Posko Dua (Gedung DPRD Kaltim)

1 orang Mahasiswa dirujuk RS Hermina

- Posko Tiga (Gedung Dekonsep)

Mahasiswa: 4 orang

Seluruhnya ditangani langsung di posko

Sehingga total keseluruhan penanganan medis di lapangan sebanyak 38 orang.

"Berdasarkan catatan tim medis, keluhan yang dialami peserta aksi maupun aparat keamanan mulai dari sesak napas, pusing, asma, terkena gas air mata, hingga luka akibat terkena benda tumpul," kata Joko Iswanto selaku ketua Taruna.

Adapun tim medis yang terlibat terdiri dari 23 Satuan Relawan Kota Samarinda, PMI, Samarinda Siaga 112, RSUD AW Sjahranie, RS Hermina, RS Atma Husada, RS Mata Kaltim, serta Dinkes Provinsi dan Kota Samarinda.

Ketegangan berakhir ketika massa aksi berhasil dipukul mundur dan membubarkan diri sekitar pukul 19:30 WITA. (*)