Payload Logo
q-351820251125190932184
Dilihat 0 kali

Petugas keselamatan KPB mengoperasikan selang pemadam dalam latihan tanggap darurat di kawasan RFCC Complex RDMP Balikpapan.( dok : Pertamina)

KPB Perkuat Sistem Keselamatan, Fire System Modern Kawal Operasional Awal RFCC Complex

Penulis: Han | Editor:
14 November 2025

Balikpapan — Memasuki tahap awal pengoperasian unit di Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) Complex, PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB) meningkatkan standar keselamatan melalui penerapan sistem proteksi kebakaran modern yang terintegrasi di area Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan.

KPB menegaskan bahwa kesiapan aspek keselamatan menjadi prioritas di fase penting ini. Melalui sistem yang menggabungkan deteksi gas, alarm kebakaran, hingga pemadaman otomatis dalam satu jaringan kendali, sebanyak 3.954 titik proteksi kini aktif memantau kondisi area kilang secara real-time.

“Keselamatan adalah prioritas utama dalam setiap tahapan proyek RDMP Balikpapan, termasuk pada saat memulai pengoperasian awal RFCC. Kami memastikan setiap potensi bahaya dapat terdeteksi dan ditangani dengan cepat, tepat, dan terukur,” ujar Asep Sulaeman, Vice President Legal & Relation PT KPB.

Teknologi Deteksi Api dan Gas Berbasis IR–UV

Salah satu perangkat yang menjadi tulang punggung pengawasan adalah Fire Gas Detection System (FGDS). Sistem ini dilengkapi Flame Detector yang mampu mengenali nyala api melalui sinar inframerah (IR) dan ultraviolet (UV), serta Fixed Gas Detector yang mendeteksi gas-gas mudah terbakar seperti hidrokarbon, hidrogen, amonia, hingga karbon monoksida.

FGDS dirancang untuk bekerja di lingkungan ekstrem, sehingga mampu memberikan peringatan dini sebelum situasi berkembang menjadi insiden.

Pemadaman Otomatis FM-200

Pada sisi pemadaman aktif, KPB menggunakan teknologi Fire Suppression System berbasis gas FM-200, yang dikenal efektif memadamkan api tanpa meninggalkan residu dan aman bagi perangkat elektronik. Sistem ini dipasang di area-area penting yang membutuhkan proteksi ekstra.

Seluruh perangkat keselamatan tersebut tersinkronisasi di Main Control Room (MCR). Dari ruang kendali ini, operator dapat memantau deteksi, alarm, dan visual CCTV secara langsung.

“Untuk area terbuka, kilang juga diperkuat dengan APAR, hydrant, selang air, Fire Truck, hingga sistem penyemprotan busa,” tambah Asep.

Proteksi Pasif dan Latihan Tanggap Darurat

Selain sistem aktif, KPB juga memasang lapisan pelindung panas pada struktur baja sebagai bagian dari proteksi pasif. Lapisan ini berfungsi memperlambat penyebaran api sehingga pekerja memiliki waktu evakuasi yang lebih aman.

Dalam memastikan seluruh sistem berjalan optimal, KPB menggelar latihan tanggap darurat di area RFCC Complex. Simulasi tersebut meniru skenario kebakaran pada kompresor gas bertekanan tinggi yang berisi hidrokarbon mudah terbakar. Latihan melibatkan tim operasi dan HSSE, mulai dari penanganan insiden hingga evakuasi korban.

Latihan ini sekaligus menguji kecepatan respons dan kesiapan personel pada area yang menjadi “jantung” peningkatan profitabilitas kilang, karena RFCC berfungsi mengolah residu menjadi produk bernilai lebih tinggi.

Bagian dari Penerapan PSAIMS

Seluruh penguatan sistem keselamatan ini merupakan bagian dari Process Safety Asset Integrity Management System (PSAIMS), yang mengintegrasikan keandalan aset kilang dengan keselamatan proses.

Implementasi Fire System modern ini juga mendukung target Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk meningkatkan kapasitas produksi Kilang Balikpapan dari 260 ribu menjadi 360 ribu barel per hari.

“Dengan sistem keselamatan yang terintegrasi dan mengacu pada standar internasional, kami berkomitmen menjaga pekerja tetap aman, operasi kilang berlangsung andal, dan lingkungan sekitar terlindungi,” tutup Asep.