Objek Wisata di Berau, Maratua. Rencananya akan dijadikan detinasi wisata premiun oleh Pemerintah (aset: ahmad/pemprovkaltim)

Maratua Berau Rencana Dijadikan Destinasi Wisata Premium

Penulis : Redaksi
1 November 2024
Font +
Font -

BERAU — Pulau Maratua sudah sejak lama menjadi destinasi unggulan Kabupaten Berau dan Kaltim.


Keindahan pantai dan bawah laut yang begitu menawan di kawasan itu diyakini masih sangat mungkin diolah menjadi lebih menarik lagi dan bernilai tinggi.

Baca Juga: Direktur LBH SIKAP, Ebin Marwi (aset: katakaltim)LBH SIKAP Balikpapan Ingatkan Pj Gubernur Kaltim Segera Tunjuk Pjs Wali Kota Balikpapan

Penjabat Gubernur Kaltim Akmal Malik bahkan merencanakan mengubah Maratua menjadi salah satu destinasi wisata premium Kaltim.

Baca Juga: Press release Polres Berau terkait penyelundupan BBM (foto: Humas Polres Berau)Bikin Geleng-geleng..!! Pria Ini Berhasil Selundupkan 2,3 Ton Pertalite, Ada Keterlibatan SPBU..?

Ia pun menempatkan potensi Maratua itu sebagai salah satu perhatian seriusnya.

Menurutnya, pengembangan wisata premium di Kaltim memiliki potensi yang sangat bagus di masa depan.

“Kita ingin mengembangkan pariwisata yang tidak murah dan tidak murahan. Kita ingin ada klasifikasi wisata yang bisa didatangi secara masif dan ada yang tertentu,” katanya Sabtu (01/11/2024).

Dalam kalkulasinya, Maratua dan Kakaban adalah dua destinasi wisata yang tidak boleh terlalu dibuka secara umum.

“Sebab pengalaman kita, pariwisata yang demikian masif akan cenderung menimbulkan dampak lingkungan yang cukup signifikan,” kritiknya.

Bahkan ia pernah meminta agar wisata ke Pulau Kakaban dihentikan akibat gangguan terhadap ekosistem ubur-ubur di dalam danau tersebut.

Diketahui, diperkirakan sejak Desember 2023, ubur-ubur di danau itu sempat menghilang selama beberapa waktu.

Namun penduduk setempat tak mengetahui apa penyebabnya. Namun dua bulan terakhir ini, ubur-ubur berbalik sudah mulai terlihat kembali di danau ini.

Banyak dugaan, ubur-ubur menjauh dari areal yang biasa dikunjungi wisatawan karena krim pelindung tubuh yang biasanya digunakan saat pengunjung berenang bersama ubur-ubur yang tidak menyengat itu.

“Ini yang cukup membuat kita risau," keluh Akmal.

Sebab itu, ia pun memerintahkan untuk dilakukan penelitian bekerjasama dengan Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda. Penelitian untuk mengetahui penyebab pasti menghilangnya ubur-ubur dari danau Kakaban.

Di sisi lain, Akmal mengapresiasi inisiatif ajang yang sudah rutin digelar di Maratua. Salah satunya, Maratua Jazz Festival. Ajang seperti ini sangat penting untuk lebih mempromosikan pariwisata Maratua, Sangalaki, Kakaban dan Derawan kepada wisatawan domestik dan mancanegara.

"Tapi ke depan ajang seperti ini harus dilakukan dengan pendekatan yang premium. Jangan lagi pendekatan yang masif. Kita harapkan tidak mengganggu ekosistem lingkungan Maratua sendiri," kata Akmal.

"Kita mendukung pariwisata yang betul- betul inveromental approach (pendekatan lingkungan). Tentunya dukungan masyarakat Maratua dan sekitarnya menjadi sangat penting," ulasnya.

Selanjutnya ia akan meminta dinas terkait di Pemprov Kaltim dan Pemkab Berau melakukan langkah komunikasi yang baik agar partisipasi masyarakat bisa diarahkan menjadikan Maratua dan Kakaban sebagai wisata premium, bukan lagi murahan.

"Kita ingin mendorong langkah-langkah yang konstruktif dan partisipatif, sehingga masyarakat bisa merasakan dampaknya langsung," tegas Akmal.

“Kita ingin bangun imej yang baik tentang Maratua. Imej yang betul-betul premium untuk Maratua," tutupnya. (*)

Font +
Font -