Ketua Partai Golkar Andi Faizal Sofyan (kedua dari kanan) tepis isu dinasti politik yang menyeret keluarga dan Partainya (dok: katakaltim)

Tepis Isu 'Dinasti Politik', Andi Faizal: Kami Dipilih Rakyat Karena Prestasi

Penulis : Caca
 | Editor : Agu
16 April 2024
Font +
Font -

Bontang -- Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) makin dekat. Isu 'dinasti politik' Partai Golkar Bontang jelang Pilwalkot 2024 pun juga makin berkembang.

Lantaran itu Ketua DPD II Partai Golkar Kota Bontang Andi Faizal Sofyan Hasdam mengkalirifikasi isu 'dinasti politik' yang menyeret nama keluarga dan partainya itu.

Nama keluarga yang ikut terseret dalam dinasti tersebut adalah ibunya Neni Moerniaeni (Bacalon Wali Kota Bontang), istrinya Shemmy Permata Sari (DPRD Kaltim Terpilih), dan ayahnya Andi Sofyan Hasdam (DPD RI Terpilih).

Baca Juga: Ketua DPRD Kota Bontang, Andi Faizal Sofyan Hasdam (dok: katakaltim)Ketua DPRD Bontang Tanggapi DPM-PTSP: Ada Iklim yang Tidak Sehat

Andi Faiz menyebut jabatan politik yang dimilikinya dan keluarganya saat ini merupakan amanat yang diberikan oleh rakyat.

Baca Juga: Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPD II Golkar Bontang, Firmansyah Paturungi menanggapi isu dinasti politik Partai Golkar Bontang (dok: cca/katakaltim)Isu 'Dinasti Politik' Golkar Bontang, Wakil Ketua Bapilu: di Setiap Daerah Juga Ada


"Kami ini maju di DPRD melalui pemilihan langsung yang dipilih oleh rakyat. Jadi kalau rakyat merasa ini dinasti, pasti kan rakyat tidak memilih," kata Andi Faiz di Gedung Partai Golkar Bontang, Selasa (16/4).

"Tetapi karena kami berprestasi dan kami adalah orang yang berkontribusi di masyarakat secara nyata, akhirnya masyarakat menjatuhkan pilihannya kepada kami," sambungnya.

Lebih lanjut ia membeberkan, isu dinasti tersebut bukan baru pertama kali menyeret nama keluarga dan partainya, "Pemberitaan soal dinasti ini isu lama yang tiap Pilkada selalu dimunculkan oleh orang-orang yang gerah sama partai golkar," bebernya.

"Dinasti itu jabatan yang diberikan secara gratis karena keturunan atau secara cuma-cuma, sementara kami ini melalu proses demokrasi," pungkasnya menerangkan. (*)

Font +
Font -