BONTANG — Angka harapan hidup di Kota Bontang mencapai 74,67. Ini jadi tantangan pemerintah untuk bagaimana para lansia bisa tetap produktif.
Itu disampaikan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Bontang, dalam kegiatan Sekolah Lansia Werda Lestari di Aula Kantor Camat Bontang Utara, Jumat (6/8/2024).
"Lansia itu konsekuensi dari angka harapan hidup di Kota Bontang yang tinggi, sehingga kalau tidak kita bina, angka usia harapan hidup yang harusnya menjadi indikator yang baik, ini bisa menjadi beban," terang Eddy Foreswanto.
Kelas itu mengajarkan dasar tentang pola hidup sehat, mengenai menu apa saja yang harus ada pada makanan agar vitamin terpenuhi.
Baca Juga: 5 Program Kepemudaan Siap Digaungkan dan Dilaksanakan Independen Muda
"Nah ini salah satu upaya agar mereka tetap menjadi lansia yang tangguh, sehat, bahkan harapannya kedepan mereka bisa lebih produktif," katanya.
Kelas ini nantinya membahas tata cara berkebun yang baik, untuk mengisi luang para lansia, agar tetap beraktivitas dan produktif.
"Nanti kita coba berkordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan Perikanan dan Pertanian (DKP3), mana tau nanti ada kelas tentang menyemai bibit, membuat media tanam," jelasnya.
Kelas berlangsung sebanyak 12 pertemuan untuk kelas dasar, dan akan ada kelas lanjutan.
Kegiatan ini diharapkan bisa meningkatkan produktivitas lansia, menerapkan pola hidup sehat akan mengurangi beban hidup lansia karena harus berobat ke rumah sakit.
"Harapannya sih, dengan seperti ini, lansia-lansia kita tidak ada lagi yang sering-sering ke Rumah Sakit, dan tidak menjadi beban," ucapnya.
Salah seorang siswa di Sekolah Lansia, Sintauli (71), mengatakan sangat terbantu dengan adanya kelas ini.
Dia merasa senang karena dapat bersosial dan mendapatkan pengetahuan.
"Seneng, terus kita bahagia ada teman-teman, banyak manfaatnya, dapat pemahaman tentang hidup sehat," ucapnya. (*)