KUKAR — Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Wakasad) Letjen TNI Tandyo Budi Revita memimpin upacara penutupan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-122 yang berlangsung di Desa Kerta Buana, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kukar, Kamis (31/10).
Letjen Tandyo mengatakan dengan dukungan anggaran sekitar Rp3,7 miliar, proyek TMMD berhasil menyelesaikan sejumlah sasaran fisik.
Antara lain pembangunan jalan usaha tani, pembuatan sumur bor TNI Manunggal Air Bersih (TMAB), pembangunan jembatan dan gorong-gorong, rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RLTH), serta renovasi tempat ibadah.
Selain itu, program ini juga mengadakan berbagai kegiatan non-fisik seperti penyuluhan ketahanan pangan, bela negara, hingga sosialisasi anti-narkoba dan anti-judi online, yang diharapkan membangun kesadaran masyarakat, khususnya generasi muda.
Wakasad menekankan pentingnya menjaga dan merawat semua fasilitas yang telah dibangun agar manfaatnya dirasakan dalam jangka panjang.
"Kami berharap masyarakat dapat memanfaatkan fasilitas yang telah dibangun ini dengan baik. Partisipasi aktif dari seluruh masyarakat adalah kunci untuk menjaga hasil TMMD agar terus bermanfaat," tuturnya.
Dia juga mengajak masyarakat Kukar terus bersinergi dengan pemerintah dan TNI menghadapi berbagai tantangan, baik di bidang ketahanan pangan, keamanan, maupun ketahanan sosial.
Atas nama Kasad, Letjen Tandyo mengucapkan terima kasih kepada seluruh Forkopimda, Pemkab Kukar, dan masyarakat yang telah mendukung penuh jalannya TMMD.
"Terima kasih atas sambutan hangat dari seluruh masyarakat Kutai Kartanegara. Hasil dari TMMD ini adalah bukti nyata kerja sama antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat yang solid," ujarnya.
Kegiatan penutupan ini juga dimeriahkan dengan penampilan tari tradisional Rejang Sari sebagai simbol apresiasi budaya dan penghargaan bagi masyarakat lokal.
Setelah upacara, Wakasad beserta rombongan meninjau langsung sasaran TMMD, termasuk fasilitas TNI Manunggal Air Bersih yang menjadi andalan desa dalam pemenuhan kebutuhan air bersih.
Di lokasi tersebut, Wakasad meresmikan prasasti sebagai simbol komitmen TNI dalam membantu masyarakat di wilayah pedesaan.
Program TMMD ini, menurut Wakasad, merupakan bagian penguatan ketahanan nasional yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat.
Hal ini sangat penting, khususnya bagi wilayah yang berbatasan dengan negara lain, seperti perbatasan dengan Malaysia, di mana ancaman keamanan dan sosial, seperti peredaran narkoba dan penyelundupan, perlu diwaspadai bersama.
"TMMD ini merupakan kolaborasi strategis antara TNI dan pemerintah untuk memperkuat kesejahteraan masyarakat, serta wujud nyata dari Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata) yang melibatkan komponen pertahanan bersama seluruh komponen bangsa," ujar Letjen Tandyo saat melakukan doorstop dengan awak media.
Rangkaian TMMD ke-122 ini diharapkan menjadi embrio bagi terciptanya kerja sama yang lebih solid antara TNI, pemerintah, dan masyarakat dalam mengatasi berbagai tantangan pembangunan.
“TMMD ini adalah bagian dari sistem pertahanan kita, yang menyatukan TNI dan masyarakat. Dengan kerja sama ini, kita dapat menghadapi berbagai ancaman, termasuk ancaman non-fisik seperti narkoba dan judi online,” tegas Wakasad.
Menutup rangkaian kegiatan, Wakasad dan rombongan mengadakan ramah-tamah serta pengundian doorprize yang menambah keceriaan bagi warga yang hadir.
Kunjungan diakhiri dengan pesan agar masyarakat terus mempertahankan kebersamaan yang telah terjalin selama TMMD berlangsung.
Di awal kegiatan ini, Wakasad beserta rombongan disambut hangat dengan prosesi pengalungan ulap doyo, tanda selamat datang yang diikuti dengan rangkaian kegiatan ramah-tamah bersama warga dan pemerintah daerah. (*)