Dibaca
29
kali
Kepala Inspektorat Balikpapan, Silvia Rahmadina (dok: han/katakaltim)

12 OPD di Balikpapan Masuk Kategori Waspada, Inspektorat Galakkan Survei Penilaian Integritas

Penulis : Han
 | Editor : Agu
12 June 2025
Font +
Font -

BALIKPAPAN — Inspektorat Balikpapan bekerja sama KPK RI gelar sosialisasi Survei Penilaian Integritas (SPI) tahun 2025.

Sosialisasi ini kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Saat ini baru ada 5 OPD di Pemkot Balikpapan yang mencapai tingkatan ANGEL atau Active Guardian of Integrity (Penjaga Integritas Aktif).

Baca Juga: Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo saat bawa sambutan di acara Welcome Dinner HUT ke-53 Real Estat Indonesia (REI) di Hotel Novotel, Rabu (14/5/2025) malam. (Dok: hlm/katakaltim)Kota Balikpapan Buka Peluang Investasi Nasional di 7 Sektor Strategis

Tapi, sebagian OPD lainnya masuk dalam kategori rawan. 12 nya lagi masuk dalam kategori waspada.

Pernyataan Inspektorat Balikpapan

Kepala Inspektorat Balikpapan, Silvia Rahmadina mengatakan, SPI tahun ini memasuki tahap perbaikan data responden yang berlangsung sepanjang Juni.

Kata dia, sosialisasi ini penting. Karena menjadi langkah awal seluruh perangkat daerah memahami peran mereka membangun integritas.

“Jadi SPI bukan survei biasa. Ini adalah strategi nasional untuk menjaga ekosistem antikorupsi,” ucapnya kepada awak media, Kamis 12 Juni 2025.

OPD Harus Serius Perbaharui Data

Silvia meminta seluruh OPD serius memperbarui data responden. Sebab tahun lalu, banyak responden yang tidak bisa dihubungi.

Atau menolak memberikan jawaban. Karena mengira ini survei tidak resmi atau hoaks.

“Nah, padahal ini murni program nasional dari KPK,” tandasnya.

Dia menambahkan, responden SPI dibagi menjadi tiga kelompok.

Antara lain, internal dari ASN Pemkot Balikpapan, eksternal dari masyarakat pengguna layanan.

Serta kelompok ahli dari lembaga independen seperti BPK, BPKP, dan Ombudsman.

Kata dia, tiga kelompok ini penting. Sebab masing-masing memberikan perspektif berbeda.

“Dari ASN kita tahu budaya internal. Dari masyarakat kita nilai pelayanan publik. Dan dari para ahli kita dapat pandangan objektif tentang kerawanan korupsi,” tukasnya.

Balikpapan Kategori Terjaga

Kata dia, Kota Balikpapan sendiri telah mengikuti SPI sejak tahun 2021.

Saat pertama kali mengikutinya, Balikpapan masih dalam kategori rentan. Tapi, tiga tahun terakhir, hasilnya terus membaik.

“Tahun 2024 kita sudah masuk kategori ‘terjaga’. Tahun ini kami perkenalkan istilah baru: Level ANGEL. Jadi OPD yang mencapai level itu adalah mereka yang benar-benar konsisten menjaga integritas,” terang Silvia.

12 OPD Kategori Waspada

Silvi menerangkan, saat ini di Kota Balikpapan ada 5 OPD yang sudah di Level ANGEL.

Antara lain Bappeda Litbang, BPBD, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Lingkungan Hidup, dan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan.

“Nah, 5 OPD ini kami harapkan bisa menjadi contoh,” jelasnya.

Namun, kata dia, masih ada 12 OPD yang berada di kategori ‘Noble’ atau waspada. Dan sisanya masih di posisi ‘Growing’ atau rentan.

“Ini yang harus jadi perhatian serius,” tukasnya.

Kelemahan OPD

Salah satu kelemahan umum OPD yang masih rendah skornya, adalah minimnya sosialisasi antikorupsi dan lemahnya implementasi nilai integritas.

“Banyak yang bilang tidak pernah terima suap atau gratifikasi. Tapi laporan masyarakat menunjukkan sebaliknya. Jadi bukan cuma deklarasi, tapi harus dibuktikan dengan perilaku,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Silvi mengingatkan pentingnya kolaborasi dengan stakeholder eksternal.

“Kalau internal OPD sudah baik, tapi mitra kerjanya justru merusak, ya tetap gagal. Kita harus bangun ekosistem yang sama-sama kuat,” ungkapnya.

Sosialisasi hingga ke Unit terkecil

Silvi berharap sosialisasi dan pembinaan nilai antikorupsi dilakukan hingga ke unit terkecil.

Jangan berhenti di kepala dinas saja, kata dia. Semua harus paham, dari staf, honorer, bahkan cleaning service.

“Nah mereka bagian dari sistem. Mereka juga bisa menjaga, atau justru jadi celah kalau tidak diberi pemahaman,” paparnya.

Diketahui, Survei SPI 2025 akan dimulai pada Juli dan berlangsung hingga Oktober.

Silvi mengajak seluruh perangkat daerah aktif berpartisipasi agar Balikpapan bisa naik kelas dalam peta integritas nasional.

“SPI ini bukan soal nilai atau ranking. Ini soal komitmen bersama. Kita ingin Balikpapan dikenal sebagai kota yang bersih, jujur, dan transparan. Bukan kerja satu-dua orang, tapi kerja semua,” pungkasnya. (*)

Font +
Font -
# ePaper
Lebih Banyak >