Payload Logo
Tahun Baru
2-936220251125183919596.jpg

Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni (dok: agu/katakaltim)|Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni (tengah) bersama Wawali Kota Bontang, Agus Haris (kiri) dan legislator Bontang, Alfin Rausan Fikry (kanan) (dok: agu/katakaltim)|Neni saat melakukan cek kesehatan gratis (dok: sandi/katakaltim)|Neni bersama anak-anak (dok: fb/nenimoerniaeni)|Neni bersama Agus Haris (dok: agu/katakaltim)

17 Program Utama 100 Hari Kerja Kepala Daerah Bontang: Ada Tengok Tetangga, Begini Maksudnya!

Penulis: Agu | Editor:
26 Februari 2025

BONTANG — Kepala Daerah Kota Bontang punya 17 program utama dalam 100 hari kerjanya setelah pelantikan.

Salah satu program menarik yang Neni Moerniaeni dan Agus Haris ingin wujudkan adalah ‘Tengok Tetangga’.

[caption id="attachment_23132" align="alignnone" width="800"] Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni (tengah) bersama Wawali Kota Bontang, Agus Hari (kiri) dan legislator Bontang, Alfin Rausan Fikry (kanan) (dok: agu/katakaltim)[/caption]

Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni mengatakan program ini merupakan tugas para kader dan RT setempat.

Kata Neni, mereka yang diberi tugas nantinya wajib mendata ibu-ibu hamil. Juga mengecek kapan waktu haid terakhir dan taksiran waktu lahirnya sang anak.

[caption id="attachment_23137" align="alignnone" width="2560"] Neni saat melakukan cek kesehatan gratis (dok: sandi/katakaltim)[/caption]

“Dan setiap rumah ibu hamil nanti akan diberi tanda, ditempel stiker,” ucap Neni saat dihubungi katakaltim, Rabu 26 Februari 2025.

‘Tengok Tetangga’ Bisa Cegah Stunting?

Neni mengatakan jika nanti didapati ada yang berisiko tinggi, mereka akan diberi perhatian khusus demi mencegah angka kematian ibu.

“Termasuk mengantisipasi kelahiran anak stunting. Jadi di program ‘Tengok Tetangga’ ini ada banyak sekali informasi yang bisa kita dapatkan,” imbuh politisi Golkar itu.

[caption id="attachment_23140" align="alignnone" width="960"] Neni bersama anak-anak (dok: fb/nenimoerniaeni)[/caption]

Lebih jauh Neni menambahkan untuk mencegah terjadinya stunting, setiap remaja yang hendak menikah, terutama keluarga yang tidak mampu atau remaja yang anemia dan kurang gizi, akan diberi kebutuhan yang cukup.

“Itu nanti 3 bulan sebelum nikah. Kita akan berikan vitamin dan susu agar ketika menikah dan hamil, maka anak yang lahir tidak stunting. Seyogyanya pencegahan stunting itu mulai dari kehamilan,” urai Neni.

“Maka, tentu saja banyak data yang kita dapat dari tengok tetangga kan,” sambung Neni begitu meyakinkan.

Insentif Petugas

Pasangan Agus Haris itu lebih jauh punya janji menaikkan insentif para petugas.

[caption id="attachment_23143" align="alignnone" width="1440"] Neni bersama Agus Haris (dok: agu/katakaltim)[/caption]

Dalam hal ini adalah Ketua, Sekretaris, dan juga bendahara RT serta mereka yang ditugaskan mendata di daerahnya.

Memang, mantan Anggota DPR RI itu paham betul asas hak dan kewajiban.

Karena insentif yang diberikan, bahkan akan ditambahkan, merupakan hak para petugas.

Tetapi, para petugas tersebut juga harus menunaikan kewajiban atau tanggung jawab mereka.

“Insentifnya akan kita naikkan, namun juga harus dibarengi dengan tugas dan tanggung jawab membantu pemerintah menurunkan stunting , zero (nol) miskin ekstrim, TBC dan lain-lain,” pungkas Neni,

Diketahui, 17 program utama Neni Moerniaeni dan Agus Haris dalam 100 hari kerja menahkodai Kota Bontang antara lain:

1. Jumat Sehat

2. Periksa Kesehatan Gratis Bagi Warga yang Berulang Tahun

3. Zero Miskin Ekstrim

4. Bersih Sungai dan Pesisir Laut

5. Bank Sampah Setiap RT

6. Baca Al Quran, Solat Duha Sebelum Belajar

7. Solat Subuh Berjamaah

8. Senin Kamis Dianjurkan Berpuasa Tidak ada makam minum rapat

9. Pemberian Makanan Bergizi Gratis Bagi Balita di Posyandu

10. Puskesmas Kunjung ke Sekolah

11. Mental Health Bontang

12. Cek Kesehatan Gratis Lansia dan Senam Lansia di Setiap Kelurahan

13. Rembuk Bontang

14. Tengok Tetangga

15. Memaksimalkan Balai Latihan Kerja

16. Gerakan Bersih Rumah Ibadah

17. (WAJAR) Wajib Belajar, Pukul 19.00 hingga 21.00 WITA. (*)