SAMARINDA — PT Pelindo Jasa Maritim (SPJM), subholding dari PT Pelabuhan Indonesia (Persero), memastikan sistem keamanan navigasi kapal di jalur Sungai Mahakam.
Lima jembatan yang membentang di atas Sungai Mahakam, yakni Jembatan Mahakam, Mahulu, Achmad Amin, Martadipura, serta Tenggarong, dipantau dengan kamera CCTV selama 24 jam.
Kamera ini berfungsi memastikan kapal yang melintas di bawah jembatan mengikuti prosedur, sehingga risiko menabrak pilar dapat diminimalisir.
Senior Manager Wilayah IV PT Pelindo Jasa Maritim, Al-Albar , mengatakan intensitas lalu lintas kapal di jalur sungai Mahakam cukup tinggi.
"Masing-masing kapal yang melintas per jembatan 40 kapal. Baik kapal naik maupun kapal turun bermuatan,' ujarnya saat ditemui di Kantor PT Pelindo Regional 4 Samarinda, Rabu (24/9/2025).
Menurutnya, keberadaan CCTV di kolong jembatan sangat membantu dalam mengawasi pergerakan kapal yang lalu lalang.
Meski begitu, iya mengaku ada saja insiden yang bisa terjadi diluar kendali Pelindo.
"Sangat terbantu. Sekecil apapun ancaman bahaya, itu ada. Tapi seperti ada tali putus (tali penarik tongkang), itu diluar kuasa kami," katanya.
Selain kamera pengawas, SPJM juga menyiagakan sejumlah kapal tunda (tugboat) selama 24 jam, mulai dari kapal tunda escort, towing hingga assist.
Armada ini berfungsi mengawal proses pengolongan agar navigasi kapal melintasi jalur aman yang telah ditetapkan.
Ditanyai soal ambang batas kapasitas muatan kapal, Abrar menegaskan hal itu bukan ranah SPJM, melainkan di bawah pengaturan Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Samarinda.
"Kami hanya mengatur tinggi muatan kapal, kalau berat muatan itu bagian KSOP,"
Kata Abrar, jam operasional pengolongan kapal di bawah jembatan Sungai Mahakam berlangsung tanpa henti. Kendati demikian, terdapat aturan khusus terkait waktu melintas untuk kapal yang memiliki muatan.
"Kapal yang turun bermuatan kami atur jam-nya di waktu air pasang. Kalau naik tanpa muatan, bisa kapan saja,” pungkasnya. (*)









