Dibaca
30
kali
Rapat Paripurna DPRD Bontang, Selasa 10 Juni 2025 (dok: agu/katakaltim)

Berkaca dari Kebakaran di Big Mall Samarinda dan Dispopar Bontang, Dewan Minta Gedung Dipasang Sprinkler

Penulis : Agu
10 June 2025
Font +
Font -

BONTANG — Insiden kebakaran di Big Mall, Kota Samarinda, dan Gedung Dispopar Bontang, baru-baru ini menjadi pengingat bagi setiap daerah betapa keamanan sangat penting.

Bagaimana tidak, Mall sebesar itu dalam mengantisipasi kebakaran juga kesulitan. Harusnya, fasilitas umum semacam itu punya pengamanan yang baik.

Demikian pernyataan Anggota DPRD Bontang, Alfin Rausan Fikry dalam rapat paripurna di DPRD Bontang, Selasa 10 Juni 2025.

Baca Juga: Alfin Rausan Fikry (aset: caca/katakaltim)Tak Ingin Target Komisi Berapa, Alfin Rausan Fikry Serahkan Semua ke Partai

Politisi Golkar itu, di hadapan Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, meminta agar pihak terkait segera memperhatikan masalah ini.

Baca Juga: DPRD Bontang Terima Penghargaan Green Leadership Tahun 2023 dari KLHK (aset: KLHK)DPRD Bontang Terima Penghargaan Green Leadership Tahun 2023 dari KLHK

“Di Big Mall aja terjadi itu, gedung yang besar (elit). Apalagi kita ini?,” ucap Alfin meyakinkan. “Jadi kita harap ada pemasangan sprinkler di seluruh gedung-gedung,” sambung dia.

Lebih jauh Alfin juga meminta agar alat pemadaman otomatis ini dipasang di sekolah-sekolah, baik SD, SMP, maupun SMA.

“Nah selain itu kita minta juga misalnya alat pemadam api ringan (APAR)-nya juga harus dilakukan pengecekan rutin,” tandasnya.

Minta Jalur Evakuasi dan Pelatihan Simulasi

Lebih jauh lagi, Alfin meminta dihadirkan juga jalur evakuasi di gedung-gedung. Khusus di tempat pelayanan publik.

Bukan hanya itu, pelatihan atau simulasi juga sangat dibutuhkan dalam rangka mengantisipasi bencana.

“Yang terpenting juga adalah pelatihan simulasi. Supaya kita bisa cepat tanggap ketika terjadi musibah,” pintanya.

Tanggapan Pemkot

Menanggapi itu, Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, mengatakan bahwa tugas dari Disdamkar bukan hanya menangani kebakaran.

“Tetapi bagaimana melakukan mitigasi. Contohnya, ada sekolah tidak layak lagi instalasi listriknya (itu harus dicek-red). Nah itu bagian dari mitigasi bencana,” tandas Neni.

Termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), kata Neni, bagaimana supaya hadir mencegah bencana. (Adv)

Font +
Font -
# ePaper
Lebih Banyak >