PASER — Dinas Perkebunan Kalimantan Timur atau Disbun Kaltim terus mendorong petani sawit di Paser bergabung dalam koperasi.
Plt. Kepala Bidang Pengembangan Komoditi Disbun Kaltim, Asmirilda, mengatakan upaya ini bertujuan memperkuat posisi petani tawar dalam menentukan harga jual Tandan Buah Segar (TBS).
Disbun Kaltim, kata Asmirilda, menilai gerakan ini dapat membangun kelembagaan ekonomi petani berbadan hukum, seperti koperasi, di mana sebagian besar sahamnya dimiliki oleh petani.
“Pendampingan kelembagaan ini penting untuk menciptakan kemandirian dan memperkuat posisi tawar petani dalam ekosistem agribisnis,” ucapnya dalam keterangan pers yang diterima, Sabtu (14/12/2024).
Katanya, di Kuaro ada 7 unit koperasi desa (KUD), seperti KUD Rangan Jaya di Desa Padang Jaya dan KUD Jaya Mukti di Desa Modang.
Baca Juga: CPO dan Kernel Melonjak, Harga TBS Sawit Ikut Terdongkrak
Sementara itu, di Long Ikis, KUD Sumber Rejeki di Desa Krayan Makmur dan KUD Tani Makmur di Desa Kayungo Sari turut berpartisipasi aktif dalam ekosistem perkebunan sawit berbasis koperasi.
Para petani di kawasan ini sepakat meningkatkan kapasitas kelembagaan dan membangun strategi kemitraan untuk memperbaiki harga TBS.
Koperasi Induk Paser Jaya Bersama yang telah berdiri sejak tahun 2020 kini menjadi penghubung utama bagi 20 koperasi primer di Paser.
Kata dia, Disbun Kaltim optimis pendekatan ini tidak hanya akan meningkatkan kesejahteraan petani, tetapi juga memperkuat sektor perkebunan di Kaltim.
“Dengan kelembagaan yang kuat, petani tidak hanya menjadi penghasil, tetapi juga pemain utama dalam rantai pasok agribisnis,” pungkas Asmirilda. (*)