Kepala Disdikbud Kutim, Mulyono, sampaikan target Kutim secepatnya menjadi kandidat sekolah rujukan google, saat ditemui di ruangannya Selasa 21 Januari 2025. (dok: caca/katakaltim)

Disdikbud Target Kutim Secepatnya Menjadi Kandidat Sekolah Rujukan Google

Penulis : Salsabila Resa
 | Editor : Agung Ardaus
21 January 2025
Font +
Font -

KUTIM — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kutai Timur (Disdikbud Kutim) berencana menjadikan sekolah di Kutim menjadi Kandidat Sekolah Rujukan Google (KSRG).

"Kutim sebagai daerah penyangga Ibu Kota Negara (IKN) apalagi dengan segala fasilitas yang sudah memadai maka saatnya kita bicarakan soal digitalisasi," kata Kepala Disdikbud Kutim, Mulyono, kepada katakaltim saat ditemui di ruangannya, Selasa 20 Januari 2025.

Pemenuhan Syarat Pembelajaran Digital

Baca Juga: Pawai Kirab Budaya 2024 di Kutai Timur. (aset: ainun/katakaltim.com)Tonjolkan Tradisi dan Kearifan Lokal, Pemkab Kutim Galakkan Pawai Kirab Budaya

Mulyono menjelaskan, ada beberapa syarat untuk beralih menggunakan metode pembelajaran digital atau digital learning.

Baca Juga: Pjs Wali Kota Bontang Munawwar sambut kunjungan Komisioner Bawaslu Bontang di Kantor Wali Kota, Senin (30/9). (sandi: katakaltim)Pjs Wali Kota Bontang Munawwar Sambut Bawaslu, Bicarakan Bimtek dan Netralitas ASN Jelang Pilkada

"Yang pertama bagaimana agar semua sekolah kita sudah bisa mengakses jaringan, dan tahun 2024 kemarin sudah ada 191 titik sekolah yang terpasang," jelasnya.

Ia mengatakan, sekolah yang belum terpasang jaringan internet akan dimaksimalkan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Statistik dan Persandian (Diskominfo Staper) Kutim, pada tahun 2025 ini.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kutim tahun 2023, jumlah sekolah SD dan SMP ialah 337. “Intinya semua mau kita pasangkan secara gratis," jelasnya.

Digitalisasi Akan Diselenggarakan Bersamaan di Semua Sekolah

Mulyono mengungkapkan, program ini akan dilaksanakan secara bersamaan sehingga tidak membutuhkan plotting atau pemilihan sekolah tertentu untuk menjadi uji coba.

"Intinya kalau ini sukses kita mungkin tidak hanya menjadi rujukan di Kalimantan Timur (Kaltim) namun juga tingkat nasional," ujarnya.

Ia menjelaskan, untuk menjadi KSRG, terdapat beberapa syarat yang harus di penuhi. Diantaranya:

1. Minimal terdapat 60 chromebook untuk 2 kelas
2. Seluruh tenaga pendidiknya sudah mendapatkan bimtek dari google
3. Minimal 30 persen tenaga pendidiknya sudah bersertifikat L1 terkait pemenuhan IT Google
4. Semua siswa dan tenaga pendidik memiliki akun belajar.

Progres Kutim

Pun belum maksimal, Mulyono menegaskan bahwa Kutim telah berupaya menerapkan KSRG tersebut.

"Daerah-daerah blankspot sudah kita pasangkan internet, sebagian sekolah juga sudah kita siapkan, chromebooknya juga sebagian sudah ada tinggal kita data kekurangannya," jelasnya.

Ia juga menyebut, tahun ini dimungkinkan akan diselenggarakan Bimtek dari Google bagi tenaga pendidik di Kutim.

Sementara itu, ditanyai soal anggaran yang dibutuhkan, Mulyono tidak ingin menyebutkan secara pasti.

"Kita loh belum fix masalah anggaran. Tapi intinya kita sudah punya konsep sambil berjalan," tandasnya. (*)

Font +
Font -