Pawai Kirab Budaya 2024 di Kutai Timur. (aset: ainun/katakaltim.com)

Tonjolkan Tradisi dan Kearifan Lokal, Pemkab Kutim Galakkan Pawai Kirab Budaya

Penulis : Ainun
 | Editor : Admin
27 October 2024
Font +
Font -

KUTIM — Pawai Kirab Budaya 2024 di Kutai Timur, yang berlangsung meriah pada 27 Oktober 2024, lebih dari sekadar perayaan semata.

Acara ini menjadi bukti nyata komitmen Pemkab Kutai Timur dan masyarakat dalam melestarikan warisan budaya lokal.

Kehadiran ribuan warga yang memadati pusat Kota Sangatta menunjukkan betapa pentingnya budaya bagi identitas Kutai Timur.

Baca Juga: Disdikbud Kutim pantau sekolah (dok: katakaltim)Ribuan Anak Ikuti Ujian Akhir, Disediakan Sekolah Inklusi dan Manfaatkan Teknologi

Tampak partisipasi berbagai organisasi dan komunitas lokal semakin memperkaya ragam atraksi yang ditampilkan, menunjukkan semangat kebersamaan dan kekayaan budaya yang dimiliki daerah ini.

Baca Juga: Para peserta dalam acara sosialisasi mengusung tema “Penyusunan Kebijakan Anti-Korupsi” yang digelar di Gedung Wanita, Pusat Perkantoran Pemkab Kutai Timur, Bukit Pelangi, Sangatta Utara, Rabu (30/10/2024). (aset: ainun/katakaltim.com)Pemkab Kutim Komitmen Membangun Benteng Moral untuk Menghadang Praktik Korupsi

Kehadiran Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat, Kepala Disdikbud, dan pejabat daerah lainnya juga menunjukkan dukungan penuh pemerintah terhadap pelestarian budaya.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkersa) Kutai Timur, Poniso Suryo Renggino menekankan pentingnya melestarikan budaya sebagai identitas Kutai Timur merupakan pesan yang sangat bermakna.

Hal ini bukan hanya sekadar slogan, tetapi sebuah ajakan nyata untuk menjaga dan merawat warisan leluhur.

Lebih jauh lagi, pawai ini memiliki signifikansi yang lebih besar dalam konteks kedekatan Kutai Timur dengan Ibu Kota Negara (IKN) baru.

Pawai ini menjadi jembatan untuk memperkenalkan kekayaan budaya Kutai Timur kepada masyarakat luas, termasuk para pendatang di IKN.

“Dengan menampilkan budaya lokal yang beragam dan menarik, Kutai Timur berpotensi menjadi destinasi wisata budaya yang diminati, sekaligus memperkuat citra daerah sebagai wilayah yang kaya akan seni dan budaya,” ucapnya.

“Harapan agar Kutai Timur dikenal karena kekayaan budayanya bukan hanya mimpi, tetapi sebuah tujuan yang dapat dicapai melalui upaya pelestarian dan promosi yang berkelanjutan seperti pawai ini,” sambungnya.

Poniso juga menyampaikan bahwa Pemkab berharap semoga semangat ini terus berkobar, menginspirasi generasi muda untuk turut serta melestarikan dan memajukan budaya Kutai Timur.

“Pawai ini bukan hanya sebuah perayaan, tetapi juga sebuah investasi untuk masa depan,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Disdikbud Kutim, Mulyono, menyampaikan bahwa Pawai Kirab Budaya sudah menjadi tradisi tahunan yang penting untuk melestarikan budaya lokal.

Tahun ini, pawai diikuti 32 peserta yang terdiri dari 17 Organisasi Perangkat Daerah (OPD), 5 Organisasi Kemasyarakatan (Ormas), dan 10 paguyuban.

Mereka menampilkan beragam atraksi, seperti tarian tradisional, musik etnik, serta kostum adat yang mencerminkan kekayaan budaya Kutim. (Adv)

Font +
Font -