BALIKPAPAN — Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana atau DP3AKB Kota Balikpapan mengingatkan agar publik berhati-hati saat mengunggah kasus kekerasan anak di media sosial (medsos).
Kepala Bidang Perlindungan Anak DP3AKB Balikpapan, Umar Adi, mengatakan pihaknya tak melarang melakukan publikasi. Namun harus teliti.
"Kami tidak melarang publikasi, tetapi identitas korban harus dilindungi. Jangan sampai malah menimbulkan masalah hukum baru atau merugikan masa depan anak," ucap Umar Adi kepada awak media, Senin 21 Juli 2025.
Lapor ke Jalur Resmi
Dia juga mengimbau warga yang mengetahui kasus kekerasan terhadap anak agar melapor melalui jalur resmi.
Seperti Unit Pelaksana Teknis (UPT) PPA, UPPA Polresta Balikpapan, layanan hotline, atau Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) yang tersedia di 8 titik di Balikpapan.
"Pelaporan bisa langsung ke Polda, Polresta, atau UPT PPA. Kami juga sudah memiliki jejaring di kelurahan hingga RT melalui PPA TBM dan seksi PPA. Bahkan di sekolah-sekolah ada tim pencegahan kekerasan," paparnya.
Optimis Predikat Utama KLA
Umar Adi menambahkan, saat ini Kota Balikpapan masih menunggu hasil verifikasi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak terkait status Kota Layak Anak (KLA).
"Harapan kami, Kota Balikpapan dapat mempertahankan kategori utama KLA pada tahun ini," harapnya.
Disinggung soal bagaimana bisa mencapai status Utama KLA jika kasus kekerasan terhadap anak akhir-akhir ini marak, termasuk di pesantren.
Umar Adi justru menilai bahwa meningkatnya laporan masyarakat sebagai indikasi positif terhadap informasi maraknya kasus.
"Ini menunjukkan keberanian warga untuk speak up. DP3AKB bersama mitra akan fokus pada pencegahan sekaligus pendampingan korban sesuai aturan," tegasnya.
Konsep Menarik HAN
Sebelumnya, Umar mengatakan DP3AKB Balikpapan akan menggelar sejumlah kegiatan dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN) yang jatuh pada 23 Juli 2025.
Peringatan HAN tahun 2025 akan melibatkan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD), aktivis perlindungan anak, dan Forum Anak di tingkat kecamatan.
Mereka akan berkolaborasi dengan PPATBM, Forum Anak, HIMPSI, dan Himpunan Psikolog Indonesia.
“Sejumlah kegiatan sudah berjalan sejak pekan lalu, termasuk kumpul bareng Forum Anak Balikpapan Utara serta acara berbagi untuk anak-anak yang membutuhkan perlindungan khusus, seperti anak panti," ujarnya.
Dalam peringatan HAN Tahun 2025 ini, DP3AKB Balikpapan juga menyiapkan talkshow bertema "Aku Ingin Menjadi…".
Agenda itu akan melibatkan anak-anak untuk menyampaikan cita-citanya. Harapannya kegiatan ini menjadi wadah ekspresi bagi anak dan memberi motivasi dalam mewujudkan impian mereka.
"Kalau mereka sebut ingin menjadi dokter atau profesi lainnya, kami upayakan menghadirkan figur terkait agar bisa memberikan inspirasi langsung," tukasnya. (*)










