BONTANG — Anggota DPRD Kota Bontang, Alfin Rausan Fikry, menanggapi banyaknya baut yang hilang di pelataran Bontang Kuala (BK).
Dewan menanggapi itu lantaran ada sekitar 70 baut yang hilang. Padahal proyek belum ada satu tahun selesai dikerjakan.
Artinya, pelataran BK masih dalam tahap pemeliharaan, dan masih dapat dilakukan komunikasi kepada pihak yang mengerjakan.
“Itu masih bisa dikomunikasikan karena dalam tahap perawatan,” ucap Alfin kepada awak media, belum lama ini.
Untuk itu Alfin meminta kepada pemerintah agar selalu meningkatkan pengawasannya. Supaya kejadian semacam ini tidak lagi terulang.
Politisi Golkar itu menambahkan, dirinya tidak mau menuduh siapa yang mengambil baut tersebut. Namun tidak mungkin hilang begitu saja. Apalagi dengan jumlah yang cukup banyak.
“Yaa tidak mungkin bisa lepas kalau tidak ada yang buka kan. Artinya kita minta bisa lebih peka terhadap ini,” tukasnya.
Diketahui, pembangunan pelataran wisata BK sampai saat ini belum rampung. Tahap pertama baru selesai di akhir 2024, yaitu pembangunan pelataran BK dengan lebar 32 meter dan panjang 204 meter.
Sebelumnya, banyak pengunjung dan warga sekitar mengeluhkan kondisi tempat wisata tersebut akibat hilangnya sejumlah baut.
Staff Pemerintahan, Ketentraman dan Ketertiban Umum (Pemtrantibum) Kelurahan BK, Kunsari hilangnya baut dan mur karena ulah oknum.
“Curiga saya ada indikasi oknum tidak bertanggung jawab yang ingin mengambil. Apalagi kami juga tidak dapat memantau 24 jam,” terangnya.
Ini sangat berbahaya bagi keselamatan masyarakat yang berkunjung ke BK, kata Kunsari. Apalagi kalau pengunjung ramai bersandar di jembatan.
“Itu dikhawatirkan bisa membuat batas di pinggir jembatan ambruk. Maka kita akan tingkatkan pengawasan,” tandasnya. (Adv)











