KALTIM — Beberapa waktu lalu Wakil Rakyat Kaltim melontarkan kritik pedas kepada Pemprov Kaltim yang tidak serius menanggapi rapat paripurna dewan. Padahal sangat penting.
Syahariah Mas’ud, misalnya, salah satu Wakil Rakyat Kaltim dari Fraksi Golkar, begitu kesal kepada pemerintah.
Bahkan, ia juga melayangkan kritik atas kinerja Sekertaris Dewan (Sekwan), Norhayati Usman, yang tidak maksimal melakukan koordinasi.
Akibatnya, para legislator di Karang Paci “dikacangi”. Pasalnya, beberapa kali rapat penting dewan hanya dihadiri staf ahli Gubernur.
"Iya. Benar (kita juga kritik Sekwan)," ucap Syahariah saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Kamis 31 Juli 2025.
Sebelumnya Syahariah mengaku telah melakukan koordinasi dengan Sekwan beserta staf di DPRD Kaltim agar menyusun dengan baik jadwal rapat paripurna.
Dan juga agar Sekwan melakukan komunikasi dengan protokol Gubernur agar tidak bertabrakan dengan kegiatan para birokrat di tubuh eksekutif.
Namun, tampaknya koordinasi Wakil Rakyat dan Pengayom Rakyat tidak berlangsung baik. Akhirnya, miskomunikasi.
"Dalam rapat sudah saya sampaikan. Ibu Sekwan itu harus betul-betul kreatif. Harus betul-betul lincah. Rapat paripurna ini kan penting banget. Kita akan membahas tentang bagaimana Kaltim ke depan," tegas Syahariah.
Politisi perempuan itu pun menilai, bahwa memang Sekwan merupakan roh DPRD. Alasannya, hal-hal penting seperti rapat paripurna adalah tanggung jawab Sekwan. Dia harus betul-betul menyusun semuanya dengan baik.
Kebiasaan Buruk Gubernur Lama Harus Dihilangkan Sekarang
Syahariah menegaskan pentingnya para petinggi Pemprov menghadiri rapat paripurna. Supaya muruah forum tertinggi di tubuh legislator itu tidak dianggap rendah, apalagi terciderai.
Maunya Syahariah, apabila rapat yang digelar adalah pertemuan yang sangat penting, maka kepala pemerintahan harus dihadirkan. Kalau Gubernur tidak bisa, maka wakilnya. Kalau pun wakilnya berhalangan, maka Sekdanya.
"Maksud saya betul-betul yang hadir orang-orang penting ini, yang tiga orang ini (Gubernur, Wagub, Sekda). Sejelek-jeleknya itu asisten satu lah. Jangan lima kali, enam kali rapat, staf ahli terus di situ. Enggak boleh begitu dong," ungkap Syahariah kesal.
Untuk itu Syahariah meminta agar kepemimpinan Gubernur saat ini harus lebih baik dari yang sebelumnya.
Kebiasaan-kebiasaan buruk yang ada pada periode sebelumnya harus dihilangkan di periode ini. Jangan malah pemerintah melanjutkan perilaku yang tidak elegan.
"Kalau dulu Gubernur-Gubernur modelnya begitu, di tahun ini Gubernur baru modelnya harus lebih maju dong. Harus lebih elegan. Gitu loh," pintanya.
Sekwan Minta Dimutasi
Ditanyai wacana pergantian Sekwan, Syahariah mengaku belum tahu informasi itu. Namun, ia menyarankan jika memang Sekwan sudah tidak maksimal menjalankan tugasnya, maka sebaiknya diganti saja.
"Kalau Anda (Norhayati Usman) tidak mampu, lebih baik Anda digeser. Kan begitu. Bukan berarti kita mau ini ya, enggak. Tapi kalau saran saya, kalau memang tidak bisa, kerjanya tidak efisien, ya kalau bisa dimutasi aja," tegasnya.
Wakil Ketua DPRD Puji Kinerja Sekwan
Berbeda dengan Syahariah, Wakil Ketua DPRD Kaltim, Yenni Eviliana, menilai kinerja Norhayati Usman sebagai Sekwan berjalan dengan baik dan belum ada masalah. Bahkan maksimal sekali katanya.
"Menurut saya, kinerja bu Sekwan ini sangat baik sekali ya. Apapun yang ada di dalam kesekretariatan Dewan berjalan dengan baik dan bagus. Tidak pernah ada masalah," ungkapnya saat dihubungi, Kamis 31 Juli 2025.
Politisi PKB itu menyatakan, fenomena di rapat paripurna beberapa waktu lalu, saat Syahariah mengkritisi ketidakhadiran petinggi Pemprov, hanya masalah komunikasi antara kesekretariatan dan protokol Pemprov.
"Terkait kasus kemarin dari Fraksi Golkar itu bukan mengkritik. Tapi menyampaikan kenapa tidak ada kehadiran Pak Gub dan selalu diwakilkan oleh staf ahli. Sebenarnya ini cuman mis komunikasi,” ucap dia meluruskan.
Ditanyai wacana pergantian Sekwan, kata Yenni belum ada keputusan resmi terkait hal itu. Sampai saat ini pun, ihwal kesekretariatan masih diurusi oleh Norhayati.
"Sampai detik ini belum ada surat masuk ke DPRD Provinsi terkait PLT Ibu Sekwan," bebernya.
Wagub Benarkan Pergantian Sekwan
Dikonfirmasi di hari yang berbeda, Wakil Gubernur (Wagub) Kaltim, Seno Aji, membenarkan digantinya Norhayati sebagai Sekwan karena sedang mengambil cuti.
"Ya kalau sementara saya pikir begitu karena beliau cuti. Mengajukan cuti satu bulan kalau nggak salah. Jadi sementara ini diganti oleh PLT," kata Seno saat ditemui.
Ditanyai alasan digantinya Norhayati apakah berkaitan dengan kritikan dewan, Seno menimpali. Dia bilang itu hanya masalah komunikasi.
"Ya mungkin ada sedikit miskomunikasi. Itu hal yang biasa dalam komunikasi. Tapi kita akan coba perbaiki komunikasi," tegasnya.
Sekwan No Komen
Saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon soal alasannya mengambil cuti, Norhayati Usman mengaku masih bekerja. Pun demikian dirinya enggan memberikan banyak komentar.
"Aku masih masuk kok. Aku no komentar ya. Aku no komen. Maaf ya aku lagi di pom bensin,”singkatnya. (*)











