Payload Logo
h-901720251125184423826.jpg
Dilihat 0 kali

Damkartan Kota Samarinda saat berupaya memadamkan api di Jalan Abdul Mariesi, Kecamatan Samarinda Kota (dok: agu/katakaltim)|

Kebakaran Rugikan Puluhan Miliar, Wakil Rakyat Samarinda Minta Pemkot Cari Langkah Antisipatif

Penulis: Agu | Editor:
27 Mei 2025

SAMARINDA — Sepanjang tahun 2024 kebakaran di Kota Samarinda berdampak pada 1.122 jiwa dan merenggut 6 nyawa.

Kepala Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkartan) Kota Samarinda, Teguh Setiawardana, mengatakan ribuan jiwa itu dinyatakan kehilangan tempat tinggal.

Ia mencatat kerugian yang dialami dari seluruh kebakaran tersebut mencapai Rp60.912.170.000. “Luas areal yang terbakar itu mencapai 24.770 meter persegi. Kalau KK-nya ada 353,” ucap Teguh saat ditemui katakaltim beberapa waktu lalu.

Ia menambahkan frekuensi kebakaran terjadi sebanyak 266 kali. Sementara jumlah yang terbakar mencapai 250. “Dari semua peristiwa itu ada 8 orang yang mengalami luka-luka. Kemudian yang meninggal ada 6 orang,” terangnya.

Penyebab Kebakaran

Lebih lanjut Teguh merincikan persentase penyebab kebakaran tersebut. Ternyata penyebab dominan adalah arus pendek listrik.

145 kebakaran akibat arus pendek listrik. 117 dinilai karena human error atau adanya kelalaian. Kemudian 2 kebakaran disebabkan oleh petir atau faktor alam.

“Kalau dipersentasekan itu arus pendek mencapai 54 persen. Kemudian akibat lalai 44 persen. Yang faktor alam 2 persen. Jadi dominan arus pendek memang,” urainya.

Katanya, dari jumlah kebakaran tersebut, puluhan rumah ludes. 57 lahan. Korsleting sebanyak 81. Kemudian kebocoran gas ada 10.

“Lalu di area pendidikan ada 3. Area perdagangan 17 titik. Gudang dan industri 4 titik. Kendaraan ada 8 dan lain-lainnya sebanyak 33,” urainya.

Teguh berharap ke depannya peristiwa kebakaran bisa menurun dan bisa diatasi bersama-sama. “Semoga ke depannya kita bisa sama-sama antisipasi ini. Kita harus bisa kolaborasi semua pihak,” pungkasnya.

Salah satu kesulitan petugas memadamkan api adalah sulitnya akses ke pemukiman padat penduduk.

Tanggapan Dewan

Menanggapi itu, Ketua Komisi III DPRD Kota Samarinda, Mohammad Novan Syahronny Pasie, menegaskan penanganan risiko kebakaran harus disiapkan melalui langkah konkret.

“Ini bukan masalah baru, dan sudah kami sampaikan berulang kali ke pemerintah kota agar jadi prioritas,” ucapnya, Selasa 27 Mei 2025.

Ia menilai perlu ada fasilitas penunjang seperti hidran air yang tersebar di titik-titik rawan. Agar pencegahan bisa dilakukan sekaligus antisipasi jika terjadi kebakaran.

“Kalau hanya mengandalkan mobil Damkartan, seringkali terlambat. Karena akses jalan sempit. Hidran bisa jadi solusi cepat,” tandasnya.

Kata dia, usulan ini juga berasal dari warga yang resah dengan maraknya kebakaran di permukiman padat penduduk.

“Ini suara masyarakat. Mereka minta pemerintah hadir lebih cepat. Bukan saat rumah sudah habis terbakar,” tuturnya.

Untuk itu dia berharap usulan tersebut masuk dalam program prioritas pemerintah. (Adv)