BERAU — Bernike Gloria Nadeak, mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Mulawarman, dinyatakan lolos sebagai peserta Sekolah Duta Maritim Indonesia Batch IV Tahun 2025.
Bernike Gloria Nadeak lahir di Bumi Batiwakkal, sebutan lain tanah Berau, 10 September 2005. Dia tidak saja mewakili Kalimantan Timur, tapi memendarkan harapan bahwa generasi muda dari wilayah pesisir mampu jadi pelopor perubahan.
“Kita optimis dapat menjadi pelopor perubahan,” ucap Bernike Gloria Nadeak dalam keterangannya, Senin 4 Agustus 2025.
Bernike dikenal aktif dan visioner. Ia memiliki latar belakang organisasi dan prestasi yang kuat, antara lain:
Purna Paskibraka Kabupaten Berau (2022). Kemudian Duta Pelajar Sadar Hukum Provinsi Kalimantan Timur (2023) dan juga Pemenang V Putri Duta Bahasa Provinsi Kalimantan Timur dan Utara (2025).
Budaya Medium Diplomasi
Bentuk kontribusinya adalah dengan mempromosikan Batik Maritim Kaltim (batik by Putri Maluang) yang memiliki motif khas seperti penyu, daun rutun, rumput laut, hingga aliran sungai menggambarkan identitas wilayah yang kaya akan perairan dan kehidupan laut.
Melalui batik, Bernike ingin menunjukkan budaya juga bisa menjadi medium diplomasi maritim yang kuat dan berdaya saing.
“Jadi, budaya juga sangat mungkin jadi medium diplomasi,” tuturnya.
Lebih jauh, Bernike juga mempromosikan produk Usaha Kecil Menengah (UKM) lokal berupa makanan olahan khas, yaitu Kalampuri Crispy berbahan baku udang ebi (produksi by Dhea Rasa).
Makanan ini menjadi representasi dari hasil laut Kalimantan Timur yang khas dan potensial untuk dikembangkan sebagai ikon kuliner maritim daerah.
Bernike percaya, bahwa laut bukan saja bentangan air asin. Tapi ruang hidup. Sumber penghidupan. Dan harga diri bangsa.
Untuk itu dirinya mengajak generasi muda tidak hanya menikmati keindahan laut indonesia, tapi harus meningkatkan kepeduliannya.
“Saya ingin mengajak generasi muda agar berhenti hanya untuk menikmati keindahannya, tapi ikut serta peduli laut untuk masa depan,” pungkas dia.
Latar Belakang Sekolah Duta Maritim
Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan terbesar di dunia. Sayangnya, perhatian terhadap sektor maritim masih belum menjadi arus utama dalam pembangunan nasional.
Untuk menjawab tantangan ini, ASPEKSINDO (Asosiasi Pemerintah Daerah Kepulauan dan Pesisir Seluruh Indonesia) menghadirkan program Duta Maritim Indonesia dan Sekolah Duta Maritim Indonesia.
Katanya sebagai bentuk pelibatan pemuda dalam membangun kesadaran, keterlibatan, dan aksi nyata di bidang kemaritiman.
Apa Itu ASPEKSINDO?
ASPEKSINDO adalah wadah bagi seluruh pemerintah daerah di wilayah pesisir dan kepulauan Indonesia untuk bersinergi dalam memperjuangkan pembangunan maritim yang berkeadilan dan berkelanjutan.
Organisasi ini berperan aktif dalam merumuskan kebijakan, mendorong kolaborasi antardaerah, serta memfasilitasi edukasi dan pemberdayaan masyarakat maritim.
Salah satu inovasi ASPEKSINDO adalah pengembangan peran pemuda maritim melalui program Duta Maritim Indonesia.
Duta Maritim Indonesia
Duta Maritim Indonesia adalah gerakan strategis membentuk pemuda sebagai agen perubahan. Para duta ini diberikan bekal ilmu, jejaring, dan tanggung jawab untuk menyuarakan pentingnya laut bagi masa depan bangsa bukan hanya sebagai sumber ekonomi, tetapi juga sebagai identitas dan kedaulatan negara.
Melalui program inilah lahir Sekolah Duta Maritim Indonesia, ruang pembelajaran intensif bagi para duta muda dari seluruh provinsi.
Sekolah ini menyuguhkan kurikulum tematik
maritim nasional, pelatihan kepemimpinan, kunjungan ke institusi maritim negara, dan sesi advokasi isu kelautan.
Saatnya Masyarakat Peduli: Laut Bukan Hanya Urusan Nelayan
Indonesia memiliki lebih dari 17.000 pulau dan garis pantai terpanjang kedua di dunia. Namun ironisnya, mayoritas penduduk Indonesia justru masih belum melek maritim.
Pemahaman tentang pentingnya menjaga laut, menghargai profesi nelayan, hingga mencintai produk perikanan lokal masih minim.
Melalui keikutsertaan pemuda seperti Bernike di program Sekolah Duta Maritim Indonesia,
diharapkan muncul gelombang baru kesadaran masyarakat bahwa laut adalah masa depan bangsa.
“Tidak ada pembangunan Indonesia yang utuh tanpa pembangunan maritim,” tegas pihak ASPEKSINDO.
Untuk itu ASPEKSINDO mengajak seluruh elemen masyarakat, pemerintah, media, akademisi, pemuda, hingga pelaku usaha untuk mendukung gerakan pemuda maritim dan menghidupkan kembali semangat poros maritim dunia yang pernah digaungkan. (*)







