Payload Logo
Tahun Baru
Akses Jalan di Muara Ancalong

Akses Jalan di Muara Ancalong Kabupaten Kutai Timur (dok: warga)

Parah! Akses Jalan di Kutim Seperti Kubangan, Warga Muara Ancalong Minta Ampun

Penulis: Salsabila Resa | Editor: Agu
28 Desember 2025

KUTIM — Sejumlah titik infrastruktur jalan di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) terhambur. Aksesnya parah. Tidak berfungsi optimal.

Misalnya di kawasan Kecamatan Muara Ancalong, nyaris seperti kubangan.

Pemuda Muara Ancalong, Angga Gilang Permadi, mengatakan jalan penghubung yang melayani tiga desa di kawasan itu beceknya minta ampun.

Kata dia, ruas jalan tersebut satu-satunya akses utama penghubung Desa Kelinjau Ulu, Desa Kelinjau Ilir, dan Desa Senyiur.

Muara Ancalong

Bahkan lebih jauh, akses tersebut adalah penopang aktivitas warga dan dunia usaha di kawasan itu.

“Itu betul-betul parah sudah,” ucapnya kepada katakaltim, Minggu 28 Desember 2025.

Banyak titik tergenang air. Menyebabkan kendaraan harus melintas dengan kecepatan sangat rendah.

Bahkan yang baru-baru ini viral di media sosial memperlihatkan mobil double kabin tenggelam setengah. Tak bisa melanjutkan perjalanan. Akhirnya protes ke pemerintah.

“Ini sudah melewati batas,” kata Angga.

Dia menambahkan, jalan tersebut juga sebenarnya berfungsi sebagai jalur alternatif menuju desa-desa di wilayah hulu, seperti Long Nah, Gemar Baru, Long Tesak, Dun, Teluk Baru, dan Long Pok.

Akses lainnya memang tersedia. Tapi harus memutar jauh lewat kecamatan Muara Bengkal dan Long Mesangat. Artinya tidak efektif.

“Itu nggak efektif dipakai sebagai pengganti,” tandasnya.

Penanganan jalan, sambung Angga, masih bersifat sementara. Bergantung pada koordinasi di tingkat kecamatan dengan dukungan perusahaan.

Metode penanganan semacam ini tidak memberi kepastian. Bahkan justru membuat persoalan terus berulang.

Sebab, setiap musim hujan, warga kembali menghadapi kondisi yang sama.

Artinya, penanganan sementara yang digalakkan selama ini tidak menyelesaikan persoalan.

“Tidak bisa terus dikelola dengan pendekatan darurat kalau sudah begini,” tegasnya.

Untuk itu Angga meminta ke Pemerintah Kutim agar ada langkah penanganan permanen. Dan tentunya ada kepastian anggaran.

“Kita ini butuh kejelasan saja. Kapan direncanakan, dan siapa yang bertanggung jawab kan gitu,” tegasnya.

Apa Kata Pemerintah?

Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman pada November lalu menegaskan komitmennya bahwa infrastruktur jadi prioritas dia di periode ini.

Bupati Kutim

Tentu saja untuk mendorong pemerataan pembangunan hingga ke pelosok desa.

Salah satu fokusnya perbaikan dan peningkatan akses jalan antar desa di Kecamatan Muara Ancalong.

"Untuk Muara Ancalong, kami akan meneruskan jalur dari Kelinjau Hulu hingga nanti, insya Allah, bisa tersambung sampai ke Desa Senyiur," ucap Ardiansyah seperti diberitakan prokutim.

Ardiansyah juga mengaku sudah memerintahkan beberapa bulan lalu kepada camat dan pihak perusahaan untuk turut berkontribusi memperbaiki jalan, terutama di titik rawan banjir.

“Saya sudah instruksikan agar titik-titik banjir segera diuruk. Mudah-mudahan tahun depan sudah siap untuk meningkatkan jalan itu menjadi jalur yang representatif," tandasnya

Sementara itu, Camat Muara Ancalong, Muhammad Harun Al Rasyid, menyambut baik perhatian Pemkab Kutim terhadap pembangunan di wilayahnya.

Ia mengatakan, peningkatan jalur dari Kelinjau hingga Senyiur akan berdampak besar terhadap mobilitas warga dan perekonomian desa.

"Jika jalur ini selesai, perjalanan menuju Senyiur akan jauh lebih singkat dan lancar. Ini tentu sangat membantu masyarakat," tandasnya. (Caca)