Pemkab Kutim menggelar bimbingan teknis (bimtek) peningkatan kapasitas bagi para pelaku usaha dan masyarakat di Hotel Jatra, Balikpapan, Sabtu (26/10/2024). (aset: prokutim)

Pemkab Kutim Gelar Bimtek Peningkatan Kapasitas Lokasi Kampung Iklim bagi Dunia Usaha

Penulis : Admin
27 October 2024
Font +
Font -

BALIKPAPAN — Pemkab Kutim menggelar bimbingan teknis (bimtek) peningkatan kapasitas bagi para pelaku usaha dan masyarakat di Hotel Jatra, Balikpapan, Sabtu (26/10/2024).

Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretaris Kabupaten Kutim Zubair, mewakili Pjs Bupati Kutim Agus Hari Kesuma (AHK), membuka kegiatan ini.

Zubair mengatakan, untuk menghadapi ancaman perubahan iklim yang nyata, keberhasilan perlindungan lingkungan harus diukur bukan hanya dari banyaknya pelanggaran yang ditemukan, melainkan dari menurunnya temuan-temuan.

Baca Juga: Anggota DPRD Kutim Yusuf T Silambi (aset: katakaltim)3 Kali Terpilih Jadi Wakil Rakyat, Yusuf T Silambi Ingin Terus Awasi Pembangunan Kutim

“Semakin sedikit temuan, itulah tanda keberhasilan pengendalian yang sebenarnya," ucapnya di hadapan 140 peserta dari berbagai latar belakang.

Zubair menambahkan, keberhasilan ini adalah inti dari pengelolaan lingkungan yang seharusnya menjadi fokus utama.

Untuk itu dirinya berharap para pelaku usaha di Kutim tidak hanya memenuhi kewajiban hukum, tetapi juga melakukan inisiatif nyata.

Seperti penanaman pohon produktif yang bermanfaat bagi lingkungan sekaligus memberikan hasil kepada manusia dan hewan.

“Penanaman pohon yang menghasilkan buah, misalnya, dapat memberikan manfaat lebih luas dibandingkan hanya menghasilkan oksigen," tandasnya.

Tak kalah penting dia menyoroti berbagai fenomena cuaca ekstrem yang kerap terjadi, seperti hujan lebat disertai angin kencang yang menyebabkan pohon tumbang.

Menurut dia. kejadian ini merupakan pengingat penting bahwa perubahan iklim nyata di depan mata.

“Olehnya, kesadaran dan tindakan kolektif dari semua pihak sangat dibutuhkan untuk menjaga keberlangsungan lingkungan hidup,” ujarnya.

Dia menambahkan Pemkab Kutim berharap dengan adanya pelatihan ini, baik masyarakat maupun pelaku usaha mampu berinovasi dan menerapkan praktik ramah lingkungan dalam keseharian mereka.

“Keberhasilan Proklim di Kutim tidak hanya bergantung pada pemerintah, namun juga pada komitmen setiap warga dan pengusaha untuk menjaga kelestarian alam yang menjadi warisan bagi generasi mendatang,” tuturnya.

Sementara Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kutim, Dewi Dohi, menuturkan Bimtek ini menghadirkan sejumlah narasumber.

Dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta DLH Kaltim.

Selain untuk meningkatkan kapasitas pelaku usaha, Bimtek ini juga menyasar masyarakat di lokasi Kampung Iklim yang tersebar di berbagai desa di Kutim.

"Kami berharap agar pelaku usaha dapat memahami dan menerapkan prinsip pengelolaan lingkungan yang baik serta meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan yang ada," jelasnya.

Kata dia, DLH Kutim telah memberikan 30 sanksi administratif kepada pelaku usaha sejak 2022 hingga 2024 karena pelanggaran ihwal pengelolaan lingkungan.

Dari jumlah tersebut, baru 5 pelaku usaha yang dinyatakan lolos dari sanksi setelah memperbaiki tata kelola lingkungan mereka.

“Tingkat ketaatan masih rendah, dan pada kesempatan ini kami juga akan menginformasikan peraturan baru, yaitu Permen LHK No. 14 Tahun 2024 tentang Pengelolaan Kawasan dan Sanksi Administratif," paparnya.

Selanjutnya program Kampung Iklim (Proklim) menjadi salah satu strategi Pemkab Kutim dalam upaya mitigasi perubahan iklim dan penurunan emisi gas rumah kaca. (Adv)

Font +
Font -