BALIKPAPAN — Pemerintah Kota Balikpapan menggelar kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dan Konsultasi Publik, Selasa 18 Maret 2025.
Pertemuan ini untuk penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2025 serta Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029.
Dalam kesempatan itu Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud mengatakan, periode kepemimpinan saat ini merupakan momen emas bagi pembangunan Kota Balikpapan.
Baca Juga: Akibat Protes Warga, Pembangunan RS Balikpapan Barat Terpaksa Dilanjutkan Tahun 2025
Pasalnya, Kota Balikpapan punya posisi politik strategis karena beberapa pejabat penting di tingkat provinsi berasal dari kota ini.
Baca Juga: Pilkada Balikpapan: Paslon Rahmad Mas’ud-Bagus Susetyo Menang 63 Persen
“Ini momen emas, Gubernurnya orang Balikpapan, Ketua DPRD Kaltim orang Balikpapan, unsur pimpinan fraksi di DPRD juga banyak dari Balikpapan," ujarnya, Selasa 18 Maret 2025.
Rahmad juga menyinggung kebutuhan Kota Balikpapan dalam melakukan pembangunan.
Katanya butuh anggaran hampir sebesar Rp10 triliun. Sementara APBD Balikpapan hanya sekitar Rp4 triliun lebih.
Menurutnya, kesenjangan ini hanya dapat teratasi dengan sinergi pemerintah daerah, DPRD, serta berbagai pihak lainnya.
“Ini untuk memperoleh tambahan anggaran dari tingkat provinsi maupun pusat,” tegasnya.
Rahmad juga optimis tambahan anggaran dapat diperjuangkan dengan lebih mudah.
Mengingat Ketua DPRD, Ketua Komisi III yang menangani pembangunan, serta Ketua Komisi IV yang berfokus di pendidikan dan kesehatan berasal dari Balikpapan.
"Dengan posisi kita saat ini, sangat mungkin memperjuangkan tambahan anggaran. Tidak ada yang tidak mungkin," jelasnya.
Selain mengandalkan APBD, pembangunan juga dapat dilakukan dengan memaksimalkan peran Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan yang beroperasi di Balikpapan.
Pasalnya, potensi CSR di Kota Balikpapan selama ini belum dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung pembangunan daerah.
“Kehadiran pengurus baru Forum CSR ini, diharapkan sinergi antara dunia usaha dan pemerintah bisa lebih ditingkatkan,” jelasnya.
Wali Kota juga mengajak seluruh ASN dan pemangku kepentingan untuk memanfaatkan momentum ini dengan maksimal.
"Ini bukan sekadar tantangan, tapi sebuah kewajiban. ASN yang bekerja di masa ini harus bisa lebih besar untuk pembangunan Balikpapan," tutupnya.
Turut hadir Wakil Wali Kota Balikpapan Bagus Susetyo, Sekdakot Balikpapan Muhaimin, DPRD Provinsi Kaltim dapil Balikpapan, Anggota DPRD Kota Balikpapan dan forkopimda serta ratusan undangan lainnya. (Adv)