Payload Logo
1-208920251125184528311
Dilihat 0 kali

29 Sekolah Terpencil di Kaltim-Kaltara Kini Nikmati Listrik Bersih dari SuperSUN. (dok : PLN)|29 Sekolah Terpencil di Kaltim-Kaltara Kini Nikmati Listrik Bersih dari SuperSUN. (dok : PLN)

PLN Bawa Energi Bersih ke 29 Sekolah Terpencil Lewat Program SuperSUN

Penulis: Han | Editor:
10 Juli 2025

Balikpapan – Upaya PT PLN (Persero) dalam mendukung pemerataan pendidikan di wilayah pelosok terus menunjukkan hasil. Sebanyak 29 sekolah terpencil di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara kini telah menikmati akses listrik melalui pemanfaatan sistem tenaga surya bernama SuperSUN.

Program ini menjadi bagian dari komitmen PLN dalam memperluas akses energi bersih dan mendukung kegiatan belajar mengajar di wilayah-wilayah yang selama ini sulit dijangkau jaringan listrik konvensional.

General Manager PLN Unit Induk Distribusi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (UID Kaltimra), Maria G.I. Gunawan, menjelaskan bahwa SuperSUN hadir untuk menjawab kebutuhan listrik di daerah dengan kondisi geografis yang menantang. Banyak di antara sekolah tersebut hanya bisa dijangkau melalui jalur sungai, jalan berbatu, atau bahkan berjalan kaki menembus hutan.

“Listrik adalah fondasi utama dalam pemerataan pendidikan. Kehadiran SuperSUN memberi harapan baru bagi anak-anak di wilayah terpencil untuk bisa belajar dengan nyaman, serta mengakses teknologi secara lebih luas,” ujar Maria.

SuperSUN sendiri merupakan sistem pembangkit listrik tenaga surya yang dilengkapi dengan baterai penyimpanan, sehingga mampu menyediakan listrik selama 24 jam penuh. Teknologi ini sangat cocok untuk daerah yang belum terhubung dengan jaringan listrik PLN.

Dony Noor Gustiarsyah, selaku Senior Manager Perencanaan PLN UID Kaltimra, menambahkan bahwa pemanfaatan SuperSUN tidak hanya menjawab kebutuhan dasar listrik, tetapi juga mendukung langkah transisi energi bersih di Indonesia.

“Ini adalah salah satu solusi nyata untuk memberikan pasokan listrik berkelanjutan di daerah-daerah terpencil, sekaligus mengurangi ketergantungan pada energi fosil,” jelas Dony.

Manfaat nyata dari kehadiran listrik ini dirasakan langsung oleh para pendidik di lapangan. Kepala TK Tading Mudip Long Nawang, Nerry Bid, mengungkapkan rasa syukurnya atas perhatian PLN kepada sekolah-sekolah di pedalaman.

“Selama ini kami sangat terbatas dalam aktivitas belajar mengajar. Kini anak-anak bisa belajar malam hari dengan penerangan yang cukup. Ini sangat berarti bagi masa depan mereka,” kata Nerry.

Dengan tambahan 29 sekolah yang kini dialiri listrik melalui SuperSUN, PLN telah berhasil melistriki total 54 sekolah di Kaltim dan Kaltara melalui Program Revitalisasi dan Digitalisasi Pembelajaran. Langkah ini menjadi bagian dari visi besar PLN dalam mendorong pemerataan akses pendidikan dan energi, serta membangun masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.