Direktur Lembaga Psikologi Insan Cita Kota Bontang, Laela Siddiqah (dok: katakaltim)

Remaja Rentan Lakukan Self-diagnosis, Direktur Lembaga Psikologi Insan Cita Bontang Minta Orang Tua Lebih Peka

Penulis : Cca
2 May 2024
Font +
Font -

Bontang -- Kesehatan mental menjadi masalah yang kian berkembang di zaman modern, bahkan tidak hanya terjadi pada orang dewasa, pada remaja dan anak-anak pun dapat terjadi.

Terkait hal itu Direktur Lembaga Psikologi Insan Cita Kota Bontang, Laela Siddiqah mengungkapkan, saat ini kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan mental mulai meningkat.

"Kesadaran masyarakat untuk memahami dan peduli dengan diri sendiri sebenarnya sudah ada, namun perkembangan informasi yang begitu cepat tidak jarang membuat pengguna gawai utamanya anak-anak dan remaja, kerap melakukan Self-diagnosis," ujar Laela Siddiqah usai menjadi narasumber di Audiotarium 3 Dimensi, Bontang, Kamis (2/5).

Baca Juga: Ketua Forum Anak Kota Bontang, Azam Al Fattah bersama Anggota Forum Anak Bontang Siti Nur Nayla suarakan agar Pemkot tingkatkan akses layanan kesehatan mental (dok: katakaltim)Forum Anak Kota Bontang Harap Pemerintah Tingkatkan Akses Layanan Kesehatan Mental

Self-diagnosis merupakan tindakan mendiagnosis diri sendiri mengidap sebuah gangguan atau penyakit berdasarkan pengetahuan diri sendiri atau informasi yang didapatkan secara mandiri.

"Beragam informasi yang didapat dari Tiktok atau dari Instagram yang singkat-singkat ya, dengan ciri ciri misalnya kadang kadang moodnya swing gitu, hari ini happy besok sedih terus menyimpulkan oh aku bipolar ya? Nah itu self-diagnose," ungkap Laela.

Psikolog tersebut mengatakan bahwa kesimpulan yang didapat dari infomasi yang singkat justru sangat berbahaya bagi seseorang.

"Itu sebenarnya hal yang cukup bahaya karena ketika self diagnose maka seakan akan membenarkan apa yang terjadi yang padahal belum tentu," terang dia.

Pada akhirnya dampak dari self-diagnosis, kata Laela, menjadi suatu pembenaran untuk kemudian malas kerja, malas sekolah, dan mendramatisir keadaan.

"Ketika kondisinya sudah demikian maka justru akan mengganggu kesehatan mental tersendiri," tegasnya.

Lebih lanjut, Direktur Lembaga Psikologi Insan Cita itu menyarankan agar setiap orang memeriksakan kesehatan mentalnya sebelum berada pada tahapan gangguan mental seperti depresi.

"Misalnya merasa kehilangan jati diri, permasalahan perilaku dan bingung akan hal itu, nah satu sesi bisa selesai itu masalahnya," tambahnya

Selain itu dirinya juga berharap para orang tua bisa lebih peka terhadap kondisi anaknya, "Tapi sebelum itu, para orang tua juga harus aware terhadap kesehatan mental dirinya terlebih dahulu jadi bisa mengambil peran dalam pendampingan atas anak-anaknya," tandasnya. (*)

Font +
Font -