Payload Logo
x-528920251125190535478
Dilihat 0 kali

Kepala Dinas Perdagangan Kota Balikpapan, Haemusri Umar. (dok : Han/kk)

Revitalisasi Pasar Inpres Jadi Fokus Pembangunan Perdagangan Balikpapan Tahun 2026

Penulis: Han | Editor:
28 Oktober 2025

Balikpapan — Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan memastikan bahwa fokus pembangunan sektor perdagangan pada tahun 2026 akan dipusatkan pada revitalisasi Pasar Inpres Kebun Sayur, sebagai bagian dari upaya memperkuat perekonomian rakyat di kota minyak tersebut.

Proyek revitalisasi ini menjadi salah satu program prioritas yang telah disetujui dalam rencana kerja Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Balikpapan, dengan alokasi anggaran mencapai Rp45 miliar. Kepala Disdag Balikpapan, Haemusri Umar, mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya tengah menyusun Detail Engineering Design (DED) sebagai langkah awal sebelum pelaksanaan fisik dimulai. Penyusunan DED dilakukan secara paralel dengan proses konsolidasi lahan bersama Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD).

“Sekarang kami masih menyusun DED untuk Pasar Induk, tapi prioritas tetap di lahan seluas lima hektar yang statusnya tidak bermasalah. Ada sekitar enam hektar yang masih perlu diselesaikan secara administrasi,” jelas Haemusri, Senin (27/10/2025).

Ia menambahkan, pembangunan fisik Pasar Inpres akan dimulai setelah seluruh dokumen teknis rampung. Meskipun anggaran pembangunan pasar induk belum tercantum dalam APBD 2026, proyek revitalisasi Pasar Inpres telah masuk dalam daftar program prioritas Wali Kota Balikpapan, dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah.

Sebagai langkah antisipatif terhadap dampak pembangunan, Disdag juga menyiapkan Tempat Penampungan Sementara (TPS) agar aktivitas perdagangan tetap berjalan selama proses revitalisasi. Sosialisasi tahap pertama kepada para pedagang telah dilakukan bersama BKAD, sementara tahap kedua akan digelar setelah desain pasar baru disetujui.

Revitalisasi ini diharapkan menjadi awal dari modernisasi pasar tradisional di Balikpapan. Melalui pembenahan infrastruktur, tata ruang, serta fasilitas penunjang, Pasar Inpres ditargetkan menjadi pusat ekonomi rakyat yang tertib, bersih, dan nyaman.

“Pembangunan pasar bukan hanya soal gedung, tapi juga membangun ekosistem ekonomi yang lebih sehat dan manusiawi. Kami ingin pedagang lebih nyaman dan pembeli lebih tertarik datang ke pasar,” tutur Haemusri.

Ia menutup dengan pesan bahwa pembangunan selalu memiliki makna lebih dalam dari sekadar proyek fisik. “Pembangunan sejatinya adalah upaya menumbuhkan harapan. Seperti halnya cinta, kerja keras yang tulus akan selalu menemukan hasil terbaik bagi kota tercinta,” pungkasnya.