Payload Logo
-118220251125184347378.jpg

Rifqi Septian Dewantara, penulis puisi (dok: pribadi)

Terperangkap dalam Mitos, Puisi Rifqi Septian Dewantara

Penulis: | Editor: Agu
5 Juni 2025

BALIKPAPAN — Rifqi Septian Dewantara asal Balikpapan, Kalimantan Timur. Karya-karyanya tersebar di berbagai media online.

Buku antologi puisinya berjudul LIKE diterbitkan oleh Pustaka Ekspresi sekaligus meraih Penghargaan Sastra Penyair Favorit Bali Politika 2024. Berikut ini sejumlah karya puisinya yang menggugah.

Puisi-puisi Rifqi Septian Dewantara

Barangkali Rindu Tak Bisa Kusemai

Rindu adalah hujan yang menjatuhkan ujungnya paling tajam; menusuk kita

Kau pernah taburkan benih agar tumbuh jadi payung, jadi pelindung

Tapi hujan lebih dari amuk dan gelegar guruh

Kita terhempas, dengan lengan-lengan yang tak lagi bertautan

2025

Klandestin

Wahai sang penyendiri

Aku ingin kembali dengan percakapan-percakapan dahuluku

Dunia yang kuciptakan

Ialah setumpak parunan

Yang melintang dan terbuang

Hanya ada kalut yang carut marut

Hanya ada carut yang berpagut lutut

Tersaruk-saruk sebuah cerita

Melangut semu kalbu beliak

Wahai sang penyendiri

Di memoar bahasa ini

Aku trauma dengan kata kabar

Aku jera dengan sifat sabar!

2025

Di antara Bunyi dan Dosa

Kuselami bunyi firman di tubuhku

namun tak kujumpai apa-apa di sana selain kebenaran; apa kau menangkap tubuhku?

Barangkali dosa juga menggunung padaku

dan tak mampu kuhitung

namaku

kebenaranku

bagiku kian masih sebatas mencari warna

(Sepertinya aku tak disukai Tuhan)

2025

Pintu Neraka Yang Tertunda

Sudah hari ke-sembilan aku berdoa

Meminta petunjuk untuk dipertunjukkan

Ya tuhan.. Mau sampai kapan?

Perempuan yang telah lama kukenal

Telah berelegansi di dalam kamar pengantin

Kulihat, ia bersenggama dengan priayi bestir

Mata pun terbelalak melihat drama cinta mereka

Keadaan di sekitar ruang itupun semakin kahar

Kamar-kamar mereka menjadi berusik

Oleh kasur pegas yang sangat berisik

Kelamin wanita itu seolah-olah tercabik-cabik

Mungkin, ulah sodokan listrik

Untung saja novena ku belum terwujud

Kalau terkabul, mereka berdua sudah menuju pintu neraka

2025

Terperangkap Dalam Mitos

Duniaku bongkar-bangkir

ditombak panah kemunafikan!

kerikil-kerikil kaca yang pecah

kupungut bertimpuh darah

menyembah yang tak ingin ditengadah

tiarap yang tak ingin diharap

Duniaku bongkar-bangkir

hangus; mutlak!

seperti kau membariskan bom api

yang disejajar sampai perjanjian awal

meledak dilahap kebohongan

Kini terpaksa kutelan dalam-dalam

di tebing jurang keraguan itu

di carut-marut kebiadaban itu

Harus rela menyerahkan

semua kecaburan, kecentang-perenangan

dan sifat-sifat kebinatangan!

2025

Kini Rifqi bergiat dan berkarya di Kota Balikpapan. Bisa disapa melalui Instagram: @rifqiseptiandewantara.