KUBAR — Air terjun Jantur Inar, yang terletak di Kampung Temula, Kecamatan Nyuatan, Kabupaten Kutai Barat (Kubar), adalah salah satu destinasi wisata alam yang memukau.
Dengan ketinggian hampir 30 meter, air terjun ini menawarkan pemandangan menawan dalam suasana hutan lebat yang masih alami.
Tempat ini tampak seolah menjadi surga tersembunyi bagi para pengunjung. Pun demikian, keindahan tersebut disertai tantangan aksesibilitas yang cukup serius.
Menurut Yudi, seorang pengunjung setia tempat itu mengatakan jalan menuju lokasi sangat rawan dilalui.
Alasannya, menuju ke lokasi wisata tersebut, pengunjung harus melewati puluhan meter jalan setapak. Ditambah kondisi tangga beton dan ulin yang mulai keropos serta tidak terawat.
"Jalan setapak perkiraan 50 meter lah, dan ketemu tangga beton yang pegangannya mulai goyang. Terus dilanjutkan menaiki tangga ulin yang mulai rapuh, tak terawat," ucapnya pada katakaltim, Kamis 26 Desember 2024.
Rintangan seperti inilah membuat pengalaman mengunjungi air terjun bisa berubah menjadi hal menyedihkan jika tidak berhati-hati saat melangkah.
"Kondisi menuju lokasi sangat bahaya, jika tak berhati-hati pengunjung akan terpleset," ucapnya.
Selain itu, kurangnya fasilitas umum seperti gazebo atau toilet juga memperburuk kenyamanan para wisatawan.
Untuk itu Yudi berharap agar pemerintah lebih memperhatikan potensi luar biasa Kubar ini sebagai tujuan pariwisata unggulan.
Caranya dengan melakukan perbaikan terhadap akses jalan dan penyediaan fasilitas pendukung lainnya demi keselamatan serta kenyamanan semua orang.
"Harusnya pemerintah bisa lebih memperhatikan lagi kondisi disetiap jantur yang ada, terutama akses jalan,” keluhnya.
“Terutama mungkin bisa dibuatkan fasilitas umumnya demi kenyamanan pengunjung. Dan Jantur Inar ini merupakan salah satu ikon wisata di Kubar yang terkenal," harapnya. (*)