Dibaca
9
kali
Wakil Ketua II DPRD Samarinda, Ahmad Vananzda.(dok.rara/katakaltim)

Ahmad Vananzda Minta Penertiban Pertamini di Samarinda Harus Ada Kajian Matang

Penulis : Rara
 | Editor : Agu
21 February 2025
Font +
Font -

SAMARINDA — Wacana mengenai penertiban Pertamini di Kota Samarinda kini tengah menjadi sorotan.

Wakil Ketua II DPRD Samarinda, Ahmad Vananzda, mengungkapkan bahwa kebijakan tersebut harus mempertimbangkan secara serius kebutuhan masyarakat dan kajian teknis yang mendalam sebelum dilaksanakan.

Ahmad menyadari bahwa meskipun Pertamini seringkali dikaitkan dengan risiko kebakaran, masyarakat di Samarinda tetap sangat membutuhkan layanan pengisian bahan bakar tersebut.

Hal ini disebabkan oleh terbatasnya jumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang ada di kota tersebut.

"Kami berharap pemerintah kota bisa mengambil langkah yang bijaksana dalam hal ini. Meskipun ada potensi masalah, masyarakat jelas membutuhkan keberadaan Pertamini karena kekurangan SPBU," ujar Ahmad, pada Jumat 21 Februari 2025.

Baca Juga: Anggota DPRD Samarinda Dapil II, Samri Shaputra. (dok.rara/katakaltim)DPRD Samarinda Soroti Drainase Rusak di Jalan Pattimura yang Sering Sebabkan Banjir

Ia juga menekankan pentingnya evaluasi dan dialog dengan masyarakat sebelum keputusan penertiban diambil.

Ahmad menilai bahwa suara warga harus menjadi bahan pertimbangan utama, karena sebagian besar dari mereka mendukung Pertamini sebagai alternatif pengisian bahan bakar.

"Jika Pertamini dihapuskan, apakah ada solusi lain yang memadai? Kami harus memastikan akses bahan bakar tetap tersedia dengan cukup," tuturnya.

DPRD Samarinda, menurut Ahmad, siap memberikan dukungan terhadap kebijakan yang mengutamakan kepentingan masyarakat, dengan catatan bahwa keputusan tersebut telah melalui proses evaluasi yang transparan dan melibatkan berbagai pihak terkait.

"Kami di DPRD hanya ingin memastikan kebijakan ini adil dan tidak merugikan siapa pun. Yang terpenting adalah adanya komunikasi antara pemerintah kota dan masyarakat untuk mencapai solusi terbaik," tutupnya. (Adv)

Font +
Font -
# ePaper
Lebih Banyak >