Payload Logo
n-275920251125184555452.jpg
Dilihat 0 kali

Anggota DPRD Kota Bontang, Muhammad Sahib (dok: Humas DPRD)

Anggaran Pro RT Bontang Rp200 Juta Turun Tahun Depan, Begini Tanggapan Dewan

Penulis: Salsabila | Editor:
7 Juli 2025

BONTANG — Pro RT di Kota Bontang, menjadi salah satu program yang diunggulkan Pemerintah Kota Bontang, khususnya pada periode yang baru. Program ini merupakan salah satu yang dikampanyekan oleh Wali Kota Neni Moerniaeni dan Wakil Agus Haris pada masa kampanye yang lalu.

Disebutkan oleh Plt Kepala Badan Perencanaan, Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kota Bontang, program ini ditarget launching di tahun 2026 mendatang.

"Tahun 2026, kita akan segera running program Pro RT yang alokasinya sebesar Rp200 Juta per RT," kata Sony Suwito Adicahyono, dalam Rapat Kerja Komisi C DPRD Bontang, Senin 7 Juli 2025.

Dikatakannya bahwa program ini, dapat membantu usulan warga yang tidak dapat dilaksanakan secara menyeluruh dalam usulan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Daerah Bontang.

Dengan jumlah RT di Kota Bontang sebanyak kurang lebih 500, dibutuhkan Rp100 Miliar untuk menjalankan program ini.

Namun, Wakil Ketua Komisi C DPRD Bontang, Muhammad Sahib menanggapi informasi ini dengan meminta agar pemerintah tidak dulu mensosialisasikannya.

"Kalau bisa tahan dulu, jangan dulu lah dieskpos ke masyarakat. Jangan sampai ini juga menjadi masalah, karena kalau tidak jadi bagaimana?" ujarnya.

Lebih lanjut, ditemui usai rapat kerja, Sahib enggan menjawab apakah program tersebut realistis untuk dikerjakan.

Sebab dikatakan sebelumnya bahwa saat ini keuangan Kota Bontang tidak berada di posisi yang stabil. Ditambah lagi pada tahun yang sama pemerintah akan mengerjakan beberapa Proyek Multiyears Contract (MYC).

"Saya secara pribadi dan mungkin teman-teman yang lain juga berfikir bahwa kita lihat dulu keuangan kita di 2026, baru kita bisa berkomentat," sebutnya.

Namun, mengingat bahwa regulasinya tengah disusun, membuat Politisi Partai Nasdem itu berharap dapat dilaksanakan.

“Ya semoga saja kuat (kondisi keuangan-red). Artinya jangan hanya menjadi program, namun harus terlaksana," tandasnya. (Adv)