KUTIM — Ayu Kwaii, petinju putri asal Sangatta, Kabupaten Kutai Timur (Kutim) berhasil meraih juara pertama dalam Pertandingan tinju khusus atau Special Match Boxing “Bintangnya Kaltim” yang digelar pada Sabtu, 15 Februari 2025 lalu.
Ayu Kwaii (kiri). (Dok: agu/katakaltim)
Pertandingan final yang berlangsung di Kopi Kai, Kota Sangatta itu menjadi saksi kehebatan Ayu dalam menumbangkan rivalnya asal Kota Bontang.
Diketahui, ajang “Bintangnya Kaltim” ini merupakan kompetisi tinju tingkat daerah se-Kaltim yang diikuti atlet-atlet terbaik dari berbagai wilayah di Benua Etam.
Keberhasilan Ayu meraih juara pertama tentu saja membanggakan diri dan keluarganya. Bahkan mengharumkan nama daerah dengan julukan ‘Tuah Bumi Untung Benua’ ini.
Sebab itu Ayu mengatakan amat bersyukur atas segala dukungan moril dan materil yang diberikan oleh sejumlah pihak.
“Saya sangat bersyukur karena adanya keluarga, teman-teman, para pelatih juga dan pemerintah Kutim yang sudah mendukung,” ucap Ayu saat dihubungi katakaltim, Selasa 18 Februari 2025.
“Saya berharap sekali semoga ini menjadi prestasi dan mampu membanggakan tanah kelahiran saya,” sambung Ayu.
Juara 2 Tingkat Provinsi
Sebelumnya Ayu juga sempat meraih juara 2 dalam ajang Match Putri Pertama di acara “Tiba-tiba Sparing V3” yang digelar di GOR Sempaja Kota Samarinda.
“Saya juara 2, karena mengalami cedera di detik terakhir pertandingan. Yahh jadi tidak bisa berikan performance terbaik. Setelah itu balas dendam di acara ‘Bintangnya Kaltim’ menjadi juara pertama,” ucap Ayu.
Atas keberhasilannya itu, Ayu mengucapkan terima kasih banyak kepada Asosiasi Olahraga Kombat Indonesia (AOKI) dan para pelatih.
Termasuk Pemkab Kutim dalam hal ini Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kutim yang juga selalu memberikan support.
“Saya berterima kasih sekali kepada para tim dan pelatih Brandon Anto sama Yustin. Juga ke Dispora karena sudah bantu membawa Kutim jadi juara di ajang kali ini,” katanya.
Ayu pun tak lupa mengutarakan harapannya agar pemerintah Kutim mendukung, bukan hanya untuk support memberi dorongan, tetapi juga bantuan berupa rupiah dan fasilitas yang lebih memadai.
“Nggak ada budget (bantuan pemerintah—red). Soalnya kita selama ini pake budgetpribadi. Yaa tentu kita harap pemerintah membantu,” pungkasnya. (Agu)