BALIKPAPAN — Balikpapan terpilih sebagai salah satu dari tiga kota yang bersaing meraih penghargaan Wonderful Indonesia Award (WIA) 2025 untuk kategori Most Inspiring Tourism Leader. Dua kota pesaing adalah Semarang dan Surakarta.
Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud mengaku ini adalah komitmen kota mewujudkan visi dan misi pembangunan, yang berorientasi pada penguatan sektor pariwisata dan ekonomi, khususnya menuju Balikpapan sebagai kota MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition).
“Tidak ada kita ini merasa bersaing, kita hanya berbuat saja. Kita hanya menyampaikan apa yang menjadi visi misi kita. Seperti saya sampaikan, bagaimana mimpi kita untuk wujudkan Balikpapan sebagai kota MICE,” ujar Rahmad saat ditemui, Kamis 27 November 2025.
Balikpapan punya potensi besar karena letaknya strategis dan dikelilingi berbagai pusat industri nasional.
Pun tidak memiliki sumber daya alam seperti beberapa daerah lain, Balikpapan tetap bisa menjadi pusat pergerakan ekonomi.
“Balikpapan ini dikelilingi semua sektor. Maka dari itu, kita hidupkan kawasan ekonomi, khususnya KIK, dengan mempermudah investasi,” jelasnya.
Reformasi layanan perizinan menjadi kunci percepatan. Jika sebelumnya proses perizinan bisa mencapai tiga bulan, kini ia menargetkan maksimal satu bulan.
“Sekarang prosesnya jauh lebih cepat. Ini langkah-langkah yang kita lakukan untuk mewujudkan cita-cita membangun Balikpapan lebih baik,” tambahnya.
Penunjang MICE Tertunda
Dari sektor MICE, Pemkot Balikpapan tengah menyiapkan fasilitas pendukung skala besar.
Rahmad menyampaikan rencana pembangunan Convention Hall berkapasitas 15.000 orang sebenarnya telah disiapkan dalam anggaran 2026, namun tertunda karena penyesuaian fiskal daerah.
“Mudah-mudahan tahun 2027, convention hall bisa mulai dibangun. Ini akan menjadi penunjang Balikpapan sebagai kota MICE,” katanya optimistis.
Ia yakin kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN) akan meningkatkan peluang Balikpapan menjadi pusat penyelenggaraan event nasional bahkan internasional.
“Kita harus cepat memanfaatkan momentum ini. Jangan sampai kalah dengan daerah lain, termasuk dengan fasilitas yang ada di IKN,” tuturnya.
Menutup pernyataannya, Rahmad menyampaikan keyakinannya bahwa Balikpapan mampu menjadi pemimpin sektor pariwisata.
“Optimis, kita harus jadi leader tourism,” tukas dia. (Han)
Berita pilihan editor: Investasi Jumbo Rp126 Triliun di Balikpapan







