Samarinda -- Penjabat Gubernur Akmal Malik membawa tradisi baru Lebaran di Benua Etam.
Jika hari pertama Idul Fitri biasanya diisi dengan menerima tamu (open house) dan bersilaturahmi, Akmal Malik lebih memilih datang ke panti-panti asuhan.
Baca Juga: Akmal Malik Bakal Pantau Persiapan Pesta Demokrasi Hingga Resmikan Gedung Pemerintahan
Hari kedua dan ketiga, Akmal Malik baru membuka pintu untuk bersilaturahmi bagi para mitra dan staf.
"Saat kita berbahagia (merayakan Idul Fitri), di tempat lain masih ada saudara-saudara kita yang kurang beruntung," kata Akmal Malik di Rujab Gubernur, Samarinda, Jumat (12/4).
"Saya ingin berbagi bahagia. Memang mereka minoritas, tapi mereka akan men-trigger kita. Mengingatkan kita bahwa bahagia itu adalah hak semua orang," tambah Akmal meyakinkan.
Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri itu menambahkan, bulan Ramadan sejatinya telah memberi banyak pelajaran hidup dalam bermasyarakat.
"Seorang pemimpin harus hadir untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Ingat, pemimpin hadir bukan untuk melayani dirinya sendiri, tetapi melayani masyarakat," pesan Akmal.
Setelah satu bulan belajar dari kesucian Ramadan, seorang pemimpin harus menyadari bahwa dirinya adalah seorang pelayan publik. Sebagai pelayan maka dia harus memahami orang-orang yang akan dilayaninya.
"Gubernur, bupati, wali kota, bahkan menteri sekalipun adalah pelayan masyarakat. Maka kita harus melayani masyarakat," tegasnya.
Akmal sangat berharap langkah kecil ini bisa mengingatkan aparatur negara dan para pemimpin sebagai pelayan masyarakat, abdi negara, mereka hadir bukan untuk melayani diri sendiri, tetapi melayani masyarakat.
"Kadang memang tidak mudah berbuat baik itu. Karena perspektif orang itu pasti berbeda-beda. Tapi hari ini kita sudah bermaaf-maafan. Kita mulai dari nol kilometer lagi. Teruslah berbuat baik. Semoga semua hal baik diridhoi Allah SWT," tutupnya. (*)